Rita dr Cascia,
Yoachina de Vedruna de Mas
warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8.
BcO Why. 21:1-8.
Bacaan Injil:
1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Memetik Inspirasi:
Sering saya temui petani yang memotong pohon-pohon di kebunnya karena tidak menghasilkan dan mengganti pohon baru yang lebih menjanjikan. Mereka merasa tidak perlu lagi mempertahankan pohon yang tidak menghasilkan. Atau kalau tidak ditebang, pohon tersebut dibiarkan begitu saja tanpa dirawat lagi.
Pohon yang tidak menghasilkan bisa jadi karena harga produk tersebut jelek sekali atau juga karena memang pohon itu tidak menghasilkan. Memang sangat mungkin suatu pohon tidak menghasilkan sama sekali. Ada pula yang menghasilkan tapi tidak bagus. Banyak faktor yang menyebabkan. Bisa karena bibit jelek, pupuk kurang, cuaca yang tidak tepat atau juga musim yang buruk.
Tuhan Yesus mensabdakan diri sebagai pokok anggur. Ranting anggur akan berbuah kalau menyatu dengan pokoknya. Kesatuan erat dengan sang pokok akan menentukan kehidupan sang ranting dan buah yang dihasilkannya.
Kiranya kita pun bila ingin menghasilkan perlu menjaga diri dalam relasi yang erat dengan Tuhan, sesama dan alam sekitar. Sangat mungkin kita itu menghasilkan. Jangan biarkan diri menjadi mandul karena kesalahan kita sendiri.
Refleksi:
Bagaimana menyuburkan diri agar menghasilkan?
Doa:
Engkaulah pokok anggur dan kami ranting-rantingnya. Ikatlah kami kuat-kuat dengan-Mu. Semoga kami bisa menghasilkan. Dan semoga buah kami lebat dan berlimpah. Amin.
Menghasilkan
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment