Magdalena dari Kanossa, Yeremias dari Salakhia, Aloisius Rabata
warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Kis. 8:1b-8; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh. 6:35-40. BcO Why. 9:1-12.
Bacaan Injil:
35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. 36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. 37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Memetik Inspirasi:
Ada kisah di mana orang meninggalkan tanggungjawab, pekerjaan bahkan keluarganya karena merasa tidak nyaman lagi. Alasannya pun macem-macem. Ada yang karena tidak cocok dengan teman, pimpinannya, saudara atau pekerjaannya sendiri. Seringkali mereka lepas begitu saja. Ditinggalkan apa yang semestinya diampu.
Yesus mengalami masa-masa yang sulit. Orang-orang yang dibantu bahkan yang dipercaya mengecewakan-Nya. Namun demikian Ia tidak terkungkung oleh emosinya. Bahkan Ia mengatakan, “Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman” (Yoh 6:39).
Tuhan tidak akan meninggalkan mereka yang mengecewakan-Nya. Emosi tidak menguasai-Nya, tapi Ia menguasai emosi. Tuhan setia. Sebagai pengikut-Nya kita pun diajak untuk setia. Kita pun perlu mengontrol emosi kita bukan dikontrol oleh emosi. Mungkin ada banyak hal yang mengecewakan, namun panggilan Tuhan mesti terus berjalan. Tantangan kedewasaan kita adalah mengubah rasa tidak nyaman menjadi menyenangkan.
Refleksi:
Bagaimana anda mengatasi rasa kecewa demi menjaga tanggungjawab yang kaupegang?
Doa:
Bapa jauhkanlah kami dari sikap mutung karena kecewa. Bantulah kami agar mampu menyelesaikan tanggungjawab dengan baik. Kami percaya Engkau akan menemani karena Engkau tidak akan meninggalkan kami. Amin.
Tidak meninggalkan
MoGoeng
Wates
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment