Ini terjadi pada Senin 23 September 2013 sore. Pada jam 05.00 lebih sedikit
datang 2 orang bapak di Domus Pacis. Sementara itu Rama Yadi, Rama Harta dan
Rama Bambang sudah ada di ruang pertemuan dalam Domus. Kemudian disusul satu
bapak lain datang. Rama Agoeng pun datang dan kemudian juga Rama Tri Wahyono.
Salah satu bapak menelepon bapak lain yang juga bersedia datang. Tetapi karena
yang ditelepon sedang ada urusan, maka beliau mengatakan bersedia mengikuti putusan
pertemuan. Akhirnya bapak lain juga datang. Maka pertemuan segera dimulai
dengan doa oleh Rama Harta. Rama Bambang menjadi pemandu dalam pertemuan ini.
Sesudah doa pembuka Rama Bambang meminta satu persatu dari semua yang hadir
untuk memperkenalkan diri. Dalam perkenalan ini, selain nama, setiap orang
berceritera secara sekilas tentang apa saja yang ingin diinformasikan. Maka
muncul kisah tentang tanggal dan tempat lahir, awal kekatolikan, pengalaman
kerja, dan beberapa pengalaman lain yang satu dengan yang lain bisa saling
berbeda. Dalam saling kenal ini muncul pula beberapa pertanyaan informatif bahkan beberapa hal yang lucu-lucu. Untuk para
rama, selain berbicara tentang tahbisan dan tugas imamat, semua berbicara tentang
riwayat tinggal di Domus Pacis. Sedang dari bapak-bapak muncul kisah khusus
tentang pengalaman menjalankan mobil. Ada pun bapak-bapak yang hadir adalah: 1)
Bapak Wahyono (dosen); 2) Bapak Purwanto (penjual minyak); 3) Bapak Handoko
(karyawan Penerbit Kanisius); dan Bapak Pariono (karyawan Unika Atma Jaya
Yogyakarta). Bapak-bapak ini, termasuk Bapak Basuki yang tidak dapat hadir,
menyatakan diri siap mengantar para rama Domus bila akan pergi dengan mobil.
Mereka juga memberikan informasi hari-hari dan mulai jam berapa bebas dari
tugas (dinas dan atau keluarga) sehingga siap kalau dibutuhkan oleh para rama
Domus Pacis.
Rama Agoeng kemudian berceritera bahwa para rama Domus Pacis memang
membutuhkan sopir. Beliau merasa prihatin lebih-lebih sesudah peristiwa Rama
Yadi dan Rama Bambang jatuh ketika bermotor. Rama Agoeng pun kerap merasa
khawatir lebih-lebih di saat hujan dan malam hari bila kedua rama itu pergi bermotor
melayani misa. “Tidak usah cari sopir, rama. Kami siap” sela Pak Wahyono. Dalam
pembicaraan ini yang membutuhkan hal rutin adalah Rama Tri Wahyono dan Rama
Harta untuk kontrol dokter di RS Panti Rapih. Sedang untuk Rama Yadi dan Rama
Bambang merasa terbantu bila diantar untuk melayani permintaan misa di tempat
yang cukup jauh. Bapak-bapak pun mengatakan siap kalau rama-rama akan
mengunjungi keluarga atau dolan-dolan
melihat-lihat suasana luar. Dengan ini Paguyuban Santo Barnabas, yang berisi
kelompok-kelompok rela, bertambah satu kelompok. Sebelum bapak-bapak itu
berkumpul di Domus Pacis, sudah ada Kelompok Relawati Pelayanan Novena dan
Kelompok Rela Masak. Dengan adanya bapak-bapak itu kini muncul Kelompok Relawan
Sopir. Paling tidak dari 5 orang rama yang datang merasakan hati yang bahagia.
Rama Agoeng tampak bahagia sekali dengan ucapan terima kasihnya. Beliau adalah
salah satu pengurus resmi yang tinggal bersama dengan para rama Domus. Dalam
pertemuan itu yang sudah menyampaikan kebutuhan diantar dengan mobil adalah
Rama Yadi dan Rama Bambang. Rama Yadi akan melayani misa jam 19.30 di salah
satu dusun di Paroki Klebu pada hari Rabu 25 Sepetember 2013. Rama Bambang
besok Kamis 10 Oktober malam akan melayani misa di salah satu Lingkungan,
Paroki Gondang. Rama Yadi akan diantar oleh Pak Pariono, dan Pak Handoko akan
mengantar Rama Bambang.
2 comments:
jos gandhos.. nderek bingah romo... God Bless
Makasih, mbakyuuuuuu .....
Post a Comment