Dalam hal program Jagongan Iman pada Rabu 10 Desember 2014 Kelompok Ngireng-ireng masuk pada pertemuan kesebelas. Pokok yang didalami adalah butir Syahadat Katolik tentang "kebangkitan badan". Limabelas orang ibu dan 11 orang bapak hadir. Pertemuan ini terjadi di Lingkungan Ngireng-ireng di rumah Bapak Wiyono. Proses pertemuan dimulai dari gambaran para peserta tentang kebangkitan badan. Dari sini ternyata muncul soal yang dalam pembicaraan bersama dicoba untuk menemukan pendapat-pendapat. Pada bagian akhir Rama Bambang mengetengahkan ajaran Gereja dengan Katekismus Gereja Katolik (KGK).
Gambaran Peserta
Beberapa pendapat yang muncul:
- Orang yang meninggal masuk dalam kekekalan. Dan di situ sudah mengalami kebangkitan badan dengan "tubuh mulia".
- Ini adalah kepercayaan sehingga walau belum pernah mendapatkan penjelasan orang meyakini.
- Ini berkaitan dengan hari akhir (kiamat). Yang menerima pengampunan dosa dibangkitkan dan mendapatkan hidup baru.
- Kebangkitan itu berkaitan dengan semangat iman. Dengan pembaptisan orang mengalami kebangkitan semangat. Maka ini adalah kebangkitan iman. Kematian adalah pintu masuk dalam kepenuhan semangat iman.
- Ini berkaitan dengan sangkan paraning dumadi (asal dan tujuan hidup). Semua berasal dari Allah dan semua kembali ke Allah. Yang bangkit adalah semua, roh dan badan.
- Dalam kematian terjadi pemisahan raga dan sukma. Yang dituntut adalah pertobatan murni, yaitu ingat bangkit kembali ke Tuhan.
- Manusia itu rohani dan jasmani. Yang bangkit adalah rohaninya. Maka kebangkitan tidak perlu menunggu hari akhir. Di dunia ini orang sudah dapat merasakannya.
Dari pembicaraan bersama ternyata muncul soal kebangkitan berkaitan dengan roh dan badan. Yang bangkit itu hanya roh atau roh dan badan? Ketika soal ini dilontarkan ada beberapa pendapat:
- Yang berasal dari Tuhan itu roh. Badan berasal dari debu. Karena yang bangkit itu yang berasal dari Allah, maka rohlah yang dibangkitkan.
- Hidup kekal adalah suasana rohani dan tak ada kebendaan material. Maka yang masuk dalam kekekalan dan mengalami kebangkitan hanyalah roh.
- Surga bukanlah kehidupan seperti dunia fana yang dapat kekurangan tempat dengan adanya banyak benda dan badan orang. Surga tidak akan penuh dengan adanya sebanyak apapun roh orang.
- Sukma itu selalu mencari yang baik. Yang bangkit adalah semangat atau roh.
Belajar Dari Katekismus
Yang dibacakan satu persatu adalah no. 988-991:
988 Syahadat Kristen - pengakuan iman kita akan
Bapa, Putera, dan Roh Kudus, serta karya-Nya yang menciptakan, menebus, dan
menguduskan - berpuncak pada pewartaan bahwa orang-orang yang mati akan bangkit
pada akhir zaman dan bahwa ada kehidupan abadi.
989 Kita percaya dengan pasti dan berharap
dengan penuh kepercayaan: seperti Kristus telah bangkit dengan sesungguhnya
dari antara orang mati dan hidup selama-lamanya, demikianlah orang-orang benar,
sesudah kematiannya akan hidup untuk selama-lamanya bersama Kristus yang telah
bangkit kembali dan Ia akan membangkitkan mereka pada akhir zaman. Seperti
kebangkitan-Nya, demikian pula kebangkitan kita adalah karya Tritunggal Maha
kudus.
"Dan jika Roh Dia
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka
Ia, yang telah membangkitkan Yesus Kristus dari antara orang mati, akan
menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam
kamu" (Rm 8:11).
990 Ungkapan "daging" berarti,
manusia dalam kelemahannya dan keadaannya yang fana. "Kebangkitan daging" (sebagaimana bunyi rumusan
secara harfiah dalam pengakuan iman apostolik) dengan demikian berarti, bahwa
sesudah kematian tidak hanya jiwa kita yang hidup terus, tetapi bahwa
"tubuh kita yang fana" ini juga akan hidup kembali (Rm 8:11).
991 Iman akan kebangkitan orang-orang mati
sejak awal merupakan satu bagian hakiki dari iman Kristen. "Kebangkitan
orang-orang mati adalah harapan orang Kristen; dalam iman akan kebangkitan itu
kami hidup" (Tertulianus, res. 1,1):
"Bagaimana mungkin ada di antara kamu
yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati. Kalau tidak ada
kebangkitan orang mati maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah
juga kepercayaan kamu. ... Tetapi yang benar ialah bahwa Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang
telah meninggal" (1 Kor 15:12-14.20).
0 comments:
Post a Comment