Selasa, 23 Desember 2014
Hari Biasa Khusus Adven
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Mal. 3:1-4; 4:5-6; Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14; Luk. 1:57-66. BcO Yes. 43:18-28
Lukas 1:57-66:
57
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun
melahirkan seorang anak laki-laki. 58 Ketika tetangga-tetangganya serta
sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya
yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan
dia. 59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan
anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,
60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." 61 Kata
mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama
demikian." 62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya
nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. 63 Ia meminta batu
tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan
merekapun heran semuanya. 64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya
dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 65 Maka
ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala
peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 66 Dan
semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi
apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Renungan:
Nama
Yohanes. "Namanya adalah Yohanes" (Luk 1:63). Ketika nama itu
dituliskan oleh Zakharia semua orang terheran-heran, karena tidak ada
nama itu dalam keluarganya. Dan sesudah menuliskan nama tersebut
terbukalah mulut Zakharia. Ia pun memuji-muji Allah. Dan semua orang
menjadi ketakutan.
Yohanes menjadi pribadi yang mengusik hati setiap
orang. Kehamilan Elisabet, kelahirannya dan namanya membuat banyak orang
tercengang. Mereka terheran-heran dan ketakutan. Peristiwa-peristiwa
yang mengikutinya pun membawa suasana yang tak kalah menakjubkan.
Kehadiran
pribadi Yohanes mengubah sikap pandang orang. Mereka pun bertanya-tanya
akan jadi apa anak itu nanti. Kehadiran setiap manusia pun bisa
membangkitkan tanya pada siapapun. Pertanyaan apa yang muncul dengan
kehadiranmu?
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Bayangkan peristiwa dalam Injil Luk. 1:57-66.
Refleksi:
Apa arti nama yang kaupakai sekarang ini dan bagaimana perwujudannya?
Doa:
Tuhan,
kehadiran Yohanes menjadi tanda yang menghidupkan masyarakat di
sekitarnya. Semoga aku pun juga menjadi tanda hidup tugasMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menghidupi nama yang kupakai.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment