Rabu, 03 Desember 2014
Pesta St. Fransiskus Xaverius
warna liturgi Putih
Bacaan:
1Kor. 9:16-19,22-23; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-20. BcO Kis. 20:17-36
Markus 16:15-20:
15
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah
Injil kepada segala makhluk. 16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. 17
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, 18 mereka akan memegang ular, dan
sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka;
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan
sembuh." 19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka,
terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. 20
Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut
bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Renungan:
Beberapa
waktu lalu kita dibuat kagum oleh seorang gadis yang menguasai puluhan
bahasa. Aku pun juga sering kagum dengan orang-orang yang sangat cerdas dalam
berbagai macam bahasa. Rasanya kemampuan ini bisa membuat mereka hidup
di manapun. Dengan siapa pun mereka bisa bercakap-cakap.
Bagi Yesus
tanda orang yang percaya adalah, "mereka akan berbicara dalam
bahasa-bahasa yang baru bagi mereka". Kala merenungkan ini dan
ditatapkan dengan kisah di atas, aku bertanya apakah merekalah yang bisa
disebut orang yang percaya? Rasaku bukan itu. Akan ada banyak orang
dianggap tidak percaya kalau hal itu kriterianya. Rasa saya kalimat itu
bisa mengarah pada kemampuan orang untuk menangkap, mengerjakan dan
terbuka pada hal-hal baru. Orang yang percaya tidak pernah takut
menghadapi segala sesuatu yang baru. Karena mereka yang percaya mampu
berbahasa dengannya dan membahasakan hal baru tersebut dengan
bahasa-bahasa baru. Mereka yang tidak berani melangkah pada situasi dan
hal baru adalah mereka yang tidak mempunyai kepercayaan, kolot dan kaku.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu diutus ke tempat dan pekerjaan
yang sama sekali baru bagimu dan lihatlah tingkat kepercayaanmu untuk
menjalankannya.
Refleksi:
Apa yang sering menghalangimu untuk percaya dalam menghadapi situasi dan hal baru?
Doa:
Tuhan, bantulah aku agar mampu "berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru" dengan segala hal yang kutemui. Amin.
Perutusan:
Aku percaya Tuhan selalu membuka kemampuanku untuk berbahasa dan bertemu dengan situasi baru.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment