* Renungan harian berdasarkan Lukas 17:11-19
Orang-orang kusta yang miskin dalam Lukas 17:11-19 ini diasingkan, dilarang bersekutu dengan semua masyarakat. Satu-satunya harapan mereka hanyalah Kristus. Hebatnya, mereka mengakui ketidakberdayaan mereka sendiri dan memohon belas kasihan Tuhan. Dan Kristus pun menyembuhkan mereka. Sayangnya, hanya satu yang kembali untuk bersyukur dan berterima kasih. Dalam bahasa Yunani beryukur adalah EuXaristia.
Setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita menghayati rasa syukur kita. Mengapa syukur kita dalam Ekaristi sangat penting bagi Tuhan? Di satu sisi, dengan bersyukur dan berterima kasih, kita menghayati keadilan yang sepantasnya bagi Tuhan. Tuhan pun ingin menyelamatkan kita dari kesulitan. Itulah yang kita persembahkan dalam Ekaristi yakni syukur atas penebusan dosa-dosa kita. Kristus mengundang kita ke dalam hubungan pribadi denganNya setiap kali kita merayakan Ekaristi. Saat merayakan Ekaristi, kita menarik banyak berkat bagi jiwa kita sendiri, keluarga kita, komunitas kita, dan keselamatan jiwa-jiwa. Inilah satu-satunya alasan mengapa saya merayakan Ekaristi setiap hari di mana pun saya ditugaskan, termasuk di Kampus Unika Soegijapranata.
Terima kasih. Salam hormat dan doa. Salam peradaban kasih.
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
0 comments:
Post a Comment