warna liturgi Merah
Why. 11:4-12; Mzm. 144:1,2,9-10; Luk. 20:27-40. BcO DDan. 3:8-23,24-30.
Nas Injil:
27 Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 28 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 29 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. 30 Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, 31 dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. 32 Akhirnya perempuan itupun mati. 33 Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 34 Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, 35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. 36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. 37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. 38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." 39 Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali." 40 Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Percikan Nas:
Suatu kali ada seorang teman yang bercerita bagaimana pengalaman dia mengurus passport. Awalnya dia males karena khawatir akan ribet. Namun kemudian dia diberi tawaran aplikasi. Terus datang ke kantor imigrasi sesuai dengan janji yang telah dibuat kala mengisi form secara online. Dia pun suprise karena apa yang dialami tidak seribet bayangan-bayangan sebelumnya.
Orang-orang Saduki tidak percaya akan kebangkitan. Ada banyak bayangan ribet yang berkembang dalam komunitas mereka. Salah satunya soal perkawinan. Namun ternyata setelah kebangkitan suasana yang terjadi berbeda dengan bayangan pikiran mereka.
Memang sering kali mau melakukan sesuatu yang baru ada aneka bayangan yang membuat hidup ini terasa sulit dan menakutkan. Namun mari kita mencoba untuk melangkahi hidup ini. Ketika kita melangkah kita akan selalu menemukan jalan untuk melangkah. Selalu saja akan ada bantuan yang kita perlukan. Semakin melangkah semakin tidak kentara bayangan-bayangan ribet yang menghantui kita sebelumnya.
Doa:
Tuhan semoga aku mantap melangkahkan kakiku untuk memulai yang harus kumulai. Kuatkanlah hati mereka yang sering ragu untuk melangkah. Amin.
Bayangan ribet
Doa untuk arwah orang beriman di bulan November.
(goeng).
0 comments:
Post a Comment