Leonardus dr Porto Mauritio
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Why. 14:14-20; Mzm. 96:10,11-12,13; Luk. 21:5-11. BcO Dan. 6:5-28.
Nas Injil:
5 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: 6 "Apa yang kamu lihat di situ, akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." 7 Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?" 8 Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. 9 Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." 10 Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, 11 dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.
Percikan Nas:
Suatu kali saya dan teman-teman shooting video klip lagu-lagu animasi lingkungan hidup untuk anak-anak. Kami mengambil beberapa lokasi indah di lereng Merapi. Kerja itu terasa indah karena serasa piknik. Alam begitu cantik dan menyegarkan. Beberapa minggu kemudian Merapi erupsi. Tempat-tempat indah itu pun porak poranda. Keindahannya hilang dalam waktu sekejap.
Orang-orang kagum dan mempercakapkan keindahan bangunan bait Allah. Bangunan tersebut mempesona setiap orang yang melihat. Yesus melihat hal yang berbeda. Bangunan hebat itu tidak akan bertahan. Ia akan mengalami kehancuran pada waktunya.
Banyak bangunan indah dan dijaga keberadaannya hancur dirusak oleh orang-orang yang berbeda paham dan menguasai daerah tertentu. Keindahan alam dan bangunan tidak akan abadi. Yang abadi adalah relasi hangat dengan Allah dan buahnya bagi kehidupan. Allah tidak akan pernah melupakan kesetiaan umat-Nya. Maka mari kita jaga relasi kita dengan Tuhan supaya kita siap kala Ia memanggil kita.
Doa:
Tuhan dunia ini bisa rusak, namun cinta-Mu tak akan pernah lekang. Cinta-Mu menghidupiku. Semoga aku selalu mampu menjaga relasi dengan-Mu dan mensyukuri kebaikan-kebaikan sesama kepadaku. Amin.
Abadi?
Doa untuk arwah orang beriman di bulan November.
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment