diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 14312 Diterbitkan: 10 Agustus 2013 Diperbaharui: 05 Februari 2017
- Perayaan15 November
- LahirTahun 1206
- Kota asalLauingen an der Donau, Swabia (Sekarang Wilayah Jerman)
- Wafat15 November 1280 di Cologne, Jerman | Oleh sebab alamiah
- BeatifikasiTahun 1622 oleh Paus Gregorius XV
- KanonisasiTahun 1931 oleh Paus Pius XI Sumber : Katakombe.Org
St. Albertus adalah anak seorang bangsawan militer dari Prusia (sekarang Jerman). Ia dilahirkan di sebuah kastil di Sungai Danube di Swabia (Jerman barat daya). Albertus belajar di Universitas Padua di Italia. Di sana ia memutuskan untuk menjadi seorang biarawan Dominikan. Pamannya berusaha membujuknya untuk tidak memenuhi panggilan religiusnya.
Namun demikian, Albertus tetap pada pendiriannya. Ia merasa bahwa itulah yang Tuhan kehendaki. Ayahnya, pangeran Bollstadt, amat marah. Para Dominikan khawatir kalau-kalau ayahnya akan membawa Albertus pulang kembali ke rumah. Oleh karena itu, mereka mengirim Albertus, yang saat itu masih seorang novisiat, ke suatu tempat yang jauh. Tetapi ternyata ayahnya tidak datang untuk menjemputnya.
St. Albertus sangat senang belajar. Ia suka ilmu pengetahuan alam, terutama fisika, geografi dan biologi. Semuanya itu amat menarik baginya. Ia juga senang memperdalam pengetahuan tentang agama Katolik dan Kitab Suci. Ia biasa mengamati perilaku binatang-binatang serta menuliskan apa yang ia amati, sama seperti yang dilakukan para ilmuwan sekarang. St. Albertus menulis banyak sekali buku-buku tentangnya. Ia juga menulis tentang filosofi dan merupakan seorang guru yang popular di berbagai sekolah.
Salah satu murid St. Albertus adalah St. Thomas Aquinas yang hebat itu. Dikatakan bahwa St. Albertus mengetahui kematian St. Thomas langsung dari Tuhan. Ia telah membimbing St. Thomas pada awal karya-karya besarnya di bidang filosofi dan teologi. Ia jugalah yang mempertahankan ajaran-ajaran St. Thomas setelah ia wafat.
Semakin bertambah umur, St. Albertus semakin kudus. Sebelumnya, ia telah mengungkapkan pemikiran-pemikirannya yang mendalam dalam tulisan-tulisannya. Sekarang, ia mengungkapkan pemikiran-pemikirannya yang mendalam tersebut dalam seluruh cara hidupnya yang hanya bagi Tuhan. Sumber : Katakombe.Or
0 comments:
Post a Comment