Berhati Yang Rahim Seperti Yesus Kristus

diambil dari email group Unio-kas 6 Juli 2017

Jumat, 07 Juli 2017

Pekan Biasa XIII

Jumat Pertama 

Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mateus  9:9-13

Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku." Matius segera berdiri dan mengikut Yesus. .... Melihat itu orang orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata, "Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, Injil hari ini mewartakan Dikau yang memanggil Mateus, seorang pemungut cukai dan yang dicap pendosa, untuk mengikuti Dikau. Bahkan Engkau duduk makan di rumahnya dan banyak pemungut cukai lainnya serta para pendosa datang dan duduk bersamaMu.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam kesempatan ini, Engkau tak hanya tampak inklusif tetapi juga menunjukkan bahwa Engkau menerima semua orang, tanpa pengecualian, dan khususnya kaum lemah dan ringkih, bahkan yang sakit dan berdosa. Betapa inklusif dan penuh belarasa Dikau dalam pelayananMu. Maka Engkau bersabda, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, betapa mudah aku berprasangka buruk pada orang lain dan sesama. Maka dalam Adorasi Ekaristi Abadi ini aku mohon padaMu Tuhan, bantulah aku menjadi lebih serupa Dikau dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Semoga aku menjawab dengan murah hati dan tak menunda-nunda atas panggilanMu seperti yang dilakukan St Mateus. Dalam Adorasi ini jagalah agar aku tetap waspada dan peka pada banyak jalan rahmatMu yang Kau tawarkan bagi hidupku. Buatlah aku berhati penuh kerahiman seperti HatiMu kini dan selamanya. Amin.

RPK Unika Soegijapranata, 6/7/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang