Sabtu, 29 Juli 2017
Matius 13:24-30
13:24. Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi
kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang
menaburkan benih yang baik di ladangnya.
13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah
musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
13:26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir,
nampak jugalah lalang itu.
13:27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu
kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang
tuan? Dari manakah lalang itu?
13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya.
Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi
mencabut lalang itu?
13:29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum
itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
13:30 Biarkanlah
keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata
kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas
untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa untuk menjadi baik orang harus menjaga diri dalam pergaulan. Orang harus tidak berdekatan dengan kaum buruk apalagi jahat.
- Tampaknya, ada gambaran bahwa untuk menjadi baik orang harus menjaga diri dalam bersikap dan bertindak. Dia harus membersihkan diri dari segala pikiran, perasaan, dan kehendak buruk.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, seserius apapun seseorang berjuang untuk hidup baik dan mulia, dia tidak perlu meributkan diri untuk selalu menyingkirkan keburukan dan menyingkiri adanya yang buruk di dekatnya karena penghayatan kesejatian hidup justru akan menjauhkan orang dari sikap muak terhadap orang lain yang dipandang jahat. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa kebaikan sejati di dalam hidup kongkret tidak membuat yang tidak baik tersingkir.
Ah, kalau sungguh baik orang
tak akan berdekatan dengan yang buruk.
0 comments:
Post a Comment