Minggu, 16 Juli 2017
Matius 13:1-23
13:1. Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan
duduk di tepi danau.
13:2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong
lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan
orang banyak semuanya berdiri di pantai.
13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan
kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh
di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
13:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang
tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
13:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan
menjadi kering karena tidak berakar.
13:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu
makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
13:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu
berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang
tiga puluh kali lipat.
13:9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
13:10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya
kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam
perumpamaan?"
13:11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk
mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
13:12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan
diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun
juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
13:13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam
perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan
sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.
13:14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang
berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan
melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
13:15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan
telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka
melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan
hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
13:16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan
telingamu karena mendengar.
13:17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak
nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak
melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak
mendengarnya.
13:18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur
itu.
13:19 Kepada setiap orang yang mendengar firman
tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan
merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di
pinggir jalan.
13:20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu
ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
13:21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja.
Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun
segera murtad.
13:22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang
yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
13:23 Yang
ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan
mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam
puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, mata merupakan salah satu alat pancaindera yang dapat menghadirkan daya tarik. Dengan bentuk matanya orang dapat menjadikan diri mempesona bagi orang lain.
- Tampaknya, telinga juga merupakan salah satu alat pancaindera yang juga dapat menghadirkan daya tarik. Dengan menghias telinga orang dapat menjadikan diri mempesona bagi orang lain.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, seindah apapun bentuk mata dan hiasan daun telinga sehingga mempesona banyak orang yang melihat, keindahan sejati mata dan telinga adalah kalau sungguh mampu menjadi alat hati menangkap yang dilihat dan didengar sebagai ejawantahan kehendak hidup luhur. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengoptimalkan daya mata dan telinga untuk memperdalam kepekaan kalbu terhadap kehendak nurani.
Ah, kebaikan mata dan telinga
adalah kalau tidak buta dan tuli.
0 comments:
Post a Comment