Sabtu, 8 Juli 2017
Matius 9:14-17
9:14. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada
Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi
murid-murid-Mu tidak?"
9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah
sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama
mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada
waktu itulah mereka akan berpuasa.
9:16 Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang
belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan
mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
9:17 Begitu pula
anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika
demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun
hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula,
dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa agama menyajikan warisan bentuk-bentuk ungkapan masa lalu. Itu semua dipandang sebagai warisan kudus bagi orang-orang yang sungguh ber-Tuhan.
- Tampaknya, ada gambaran bahwa orang yang sungguh ber-Tuhan akan setia menjalankan warisan bentuk lampau sebagaimana dijalankan oleh pemberi warisan. Yang tidak menjalankan dengan tepat dan sama dapat dipertanyakan kesungguhannya dalam ber-Tuhan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, seindah dan semenyentuh hati apapun segala bentuk-bentuk praktek keagamaan masa lalu, kesejatian agama bukanlah penjaga praktek lama tetapi penjaga dan pengembang warisan nilai-nilai luhur abadi yang ungkapan dan pewujudannya mendapatkan bentuk-bentuk sesuai dengan situasi kongkret penghayatnya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan terbuka pada berbagai macam ungkapan dan pewujudan keagamaan sesuai dengan bentukan jaman dan situasi hidup para penghayatnya.
Ah, kalau dalam beragama
dibiarkan praktek bebas, itu menyesatkan.
0 comments:
Post a Comment