diambil dari http://www.beritasatu.com/kesra
Ilustrasi warga lanjuta usia (lansia) (ANTARA FOTO)
Oleh: Herman / MUT | Rabu, 15 Oktober 2014 | 12:05 WIB
Jakarta - Masalah kesehatan pada mereka yang berusia lanjut memang sangat kompleks dan membutuhkan perhatian khusus. Pasalnya seperti disampaikan dr. Aulia Rizka, SpPD dari RSU Bunda Jakarta, gejala penyakit pada lansia sangat berbeda dengan orang muda.
"Gejala saat sakit pada lansia itu tidak khas, jadi harus hati-hati. Misalnya ketika menderita infeksi paru, pada orang muda gejalanya seperti batuk, sesak dan demam. Sedangkan pada orang lansia, gejalanya bisa saja hanya tidak mau makan, jatuh, mengantuk terus, bahkan seringkali tidak demam," kata dr. Aulia Rizka di RSU Bunda Jakarta, Rabu (15/10).
Untuk kasus serangan jantung, gejalanya pun sangat berbeda. Aulia memaparkan, pada usia muda, gejala yang khas adalah nyeri dada kiri yang menjalar hingga lengan.
"Tapi pada lansia, kadang tidak nyeri dan tampak agak gelisah saja," lanjutnya.
Karena itu, peran keluarga sangat penting untuk mengenal tanda-tanda penyakit tertentu. Harus dipahami bahwa gejala saat sakitnya itu tidak khas, sehingga perlu dipahami tanda-tanda berbahaya seperti aktivitas menurun, banyak diam atau tampak gelisah, makan atau minum berkurang, jatuh, lelah terus menerus, atau tiba-tiba mengompol.
Tidak sekedar rutin membawa lansia ke dokter untuk melakukan medical check-up, menurut Aulia keluarga juga perlu memberi fasilitas tempat tinggal yang ramah lansia.
"Tempat tinggal lansia harus menghindari banyak tangga, lantai tidak boleh licin, pintu dapat dilewati kursi roda, ada pegangan di dinding untuk berjalan, dan penerangan harus cukup," ujar Aulia.
0 comments:
Post a Comment