Kamis, 6 Juli 2017
Matius 9:1-8
9:1. Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu
menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh
yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah
Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah
diampuni."
9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam
hatinya: "Ia menghujat Allah."
9:4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu
berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
9:5 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah
diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?
9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak
Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh
itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
9:7 Dan orang itupun bangun lalu pulang.
9:8 Maka orang
banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan
kuasa sedemikian itu kepada manusia.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang akan kagum terhadap orang lain yang memiliki kemampuan hebat di atas kebanyakan orang lain. Orang dapat mengatakannya bahwa dia orang berbakat amat besar.
- Tampaknya, terhadap orang yang memiliki kemampuan amat hebat orang juga dapat melihat banyaknya tanda penghargaan di rumahnya. Orang pun dapat ternganga-nganga melihat lembar-lembar penghargaan di dinding dan trofi piala di almari panjang
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, semengagumkan apapun bakat dan kemampuan dimiliki, orang dapat menderita kekeliruan hidup kalau itu semua tidak membuat orang lain memahaminya sebagai anugerah kuasa ilahi sehingga menjadikan yang tahu dan menyaksikan tergerak untuk memuliakan Tuhan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang dalam bakat dan kemampuannya akan membuat banyak orang makin memuliakan Tuhan.
Ah, bakat itu ya bekal untuk
cari uang.
0 comments:
Post a Comment