Ketika sedang mulai menyantap makan siang, Sabtu 1 Juli 2017, Rm. Bambang dihampiri oleh Pak Tukiran, karyawan Domus Pacis, yang berkata "
Wonten telepon saking suster Lusi" (Ada telepon dari Sr. Lusi). Rm. Bambang langsung menuju pesawat telepon di kamar karyawan. Sr. Lusi dalam nada sendu memberikan informasi bahwa Rm. Rusgiharto ada dalam keadaan drop. Rm. Rusgiharto, salah satu penghuni Domus yang berusia 73 tahun lebih, kemarin sore pada Jumat 30 Juni 2017 memang dilarikan ke RS Panti Rapih diantar Pak Tukiran, Pak Heru dan satu pramurukti. Ternyata beliau kena stroke. Adapun Rm. Bambang sesudah menerima telepon kembali ke kamar makan untuk menghabiskan makan dengan cepat. Dia meminta karyawan memberi tahu Rm. Hadi, Minister Domus Pacis. "
Telpon mboten diangkat" (Telepon tidak diangkat) Mbak Tari memberi tahu Rm. Bambang yang langsung menjawab "
Diaparani langsung" (Datangi saja secara langsung). Mbak Tari segera pergi menuju pastoran dan Rm. Bambang berbenah diri siap menuju Panti Rapih.
Ternyata Rm. Hadi sedang ikut pertemuan di Akper Panti Rapih bersama Rm. Vikjen. Akan tetapi beliau segera menuju Domus Pacis. Kemudian diantar oleh Pak Heru dengan mobil grandmax Rm. Hadi, Rm. Bambang, dan Pak Tukiran menuju RS Panti Rapih. Kondisi Rm. Rusgiharto, yang dirawat di ICU, memang sudah parah. Terhadap kondisi ini Rm. Hadi kemudian memberi informasi kepada Uskup dan para rama praja Keuskupan Agung Semarang lewat email group unio-kas "Mgr. dan para romo yth, pkl. 12.00 kami (Rm. Bambang, Rm. Hadi dan
karyawan Domus Pacis) menjenguk Rm Rus setelah menerima kabar dari Sr.
Luci CB bhw kondisi Rm. Rusgiharto semakin memburuk dan memang
demikianlah kondisi beliau sekarang. Tensi cenderung terus menurun
67/40. Strokenya telah menekan batang otak sehingga kemungkinan untuk
pulih kecil sekali. Bahkan Sr. Luci meminta kami (kita) untuk "bersiap"
bila Tuhan menghendaki beliau sowan. Demikian Mgr dan para romo kabar
dari kami. Mohon doa bagi Rm Rusgiharto. Nuwun. BD"
Ketika sedang mulai menyantap makan siang, Sabtu 1 Juli 2017, Rm. Bambang dihampiri oleh Pak Tukiran, karyawan Domus Pacis, yang berkata "Wonten telepon saking suster Lusi" (Ada telepon dari Sr. Lusi). Rm. Bambang langsung menuju pesawat telepon di kamar karyawan. Sr. Lusi dalam nada sendu memberikan informasi bahwa Rm. Rusgiharto ada dalam keadaan drop. Rm. Rusgiharto, salah satu penghuni Domus yang berusia 73 tahun lebih, kemarin sore pada Jumat 30 Juni 2017 memang dilarikan ke RS Panti Rapih diantar Pak Tukiran, Pak Heru dan satu pramurukti. Ternyata beliau kena stroke. Adapun Rm. Bambang sesudah menerima telepon kembali ke kamar makan untuk menghabiskan makan dengan cepat. Dia meminta karyawan memberi tahu Rm. Hadi, Minister Domus Pacis. "Telpon mboten diangkat" (Telepon tidak diangkat) Mbak Tari memberi tahu Rm. Bambang yang langsung menjawab "Diaparani langsung" (Datangi saja secara langsung). Mbak Tari segera pergi menuju pastoran dan Rm. Bambang berbenah diri siap menuju Panti Rapih.
Ternyata Rm. Hadi sedang ikut pertemuan di Akper Panti Rapih bersama Rm. Vikjen. Akan tetapi beliau segera menuju Domus Pacis. Kemudian diantar oleh Pak Heru dengan mobil grandmax Rm. Hadi, Rm. Bambang, dan Pak Tukiran menuju RS Panti Rapih. Kondisi Rm. Rusgiharto, yang dirawat di ICU, memang sudah parah. Terhadap kondisi ini Rm. Hadi kemudian memberi informasi kepada Uskup dan para rama praja Keuskupan Agung Semarang lewat email group unio-kas "Mgr. dan para romo yth, pkl. 12.00 kami (Rm. Bambang, Rm. Hadi dan
karyawan Domus Pacis) menjenguk Rm Rus setelah menerima kabar dari Sr.
Luci CB bhw kondisi Rm. Rusgiharto semakin memburuk dan memang
demikianlah kondisi beliau sekarang. Tensi cenderung terus menurun
67/40. Strokenya telah menekan batang otak sehingga kemungkinan untuk
pulih kecil sekali. Bahkan Sr. Luci meminta kami (kita) untuk "bersiap"
bila Tuhan menghendaki beliau sowan. Demikian Mgr dan para romo kabar
dari kami. Mohon doa bagi Rm Rusgiharto. Nuwun. BD"
0 comments:
Post a Comment