Santo Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
Sabtu, 15 Juli 2017
Matius 10:24-33
10:25 Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama
seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya.
Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya.
10:26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka,
karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada
sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
10:27 Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap,
katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah
itu dari atas atap rumah.
10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang
dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah
terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam
neraka.
10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit?
Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
10:30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
10:31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu
lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,
Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
10:33 Tetapi
barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di
depan Bapa-Ku yang di sorga."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, perasaan takut dialami oleh semua orang. Orang dapat merasa takut terhadap ancaman.
- Tampaknya, orang-orang jahat menjadi pihak-pihak yang amat menakutkan. Orang dapat menyembunyikan perjuangan baiknya kalau hidupnya amat terancam oleh para penjahat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, seberapa besar apapun kekuasaan orang-orang jahat menghadirkan ketakutan kepada yang berseberangan, ketakutan sejati akan diarahkan justru kepada sosok pemimpin yang hidupnya dilandasi oleh kekuatan nurani karena sosok seperti inilah yang memiliki kekuasaan sejati di manapun dan kapanpun. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menyadari bahwa ketakutan sejati adalah hati takluk kepada kekuatan amanat nurani.
Ah, yang menakutkan itu ya
yang dapat mengancam status dan kekayaan serta nyawa.
0 comments:
Post a Comment