Tuesday, July 25, 2017
Jadi Tim Kerja Mgr. Riana?
Pada Kamis 20 Juli 2017, ketika sedang berada di ruang serbaguna Domus Pacis yang bernama Ruang Barnabas untuk melihat kesiagaan pelaksanaan Misa Peringatan Arwah di malam itu, HP Rm. Bambang berdering ketika jam menunjuk angka 17.28. Ternyata yang mengkontak adalah Mgr. Pius Riana Prapdi, Uskup Keuskupan Ketapang, Kalimantan Barat. Di dalam telepon beliau berharap dapat berjumpa dengan Rm. Bambang. Ketika tahu bahwa akan ada Misa jam 19.00, beliau bersepakat dengan Rm. Bambang untuk datang di Domus Pacis pada jam 21.00. Informasi akan adanya kehadiran Mgr. Riana untuk Rm. Bambang ternyata juga dikabarkan oleh Rm. Yohanes Dwi Harsanto, Pr. pada hari itu jam 17.29 lewat grup email Unio-kas yang berbunyi "Rm Bambang, sonten menika kula dherekaken Mgr Riana tindak mriku badhe manggihi Rm Bambang sakperlu rembagan bab session AYD7" (Rm Bambang, sore ini saya akan mengantar Mgr Riana menjumpai Rm Bambang untuk membicarakan bab session AYD7).
Mgr. Riana tiba di Domus tepat pada jam 21.00 diantar oleh Rm. Dwi Harsanto. Ketika itu masih ada tamu-tamu peserta Misa yang masing tinggal bercengkerama. Para relawan masih menata sisa-sisa konsumsi. Rm. Bambang langsung meninggalkan saudaranya dan menuju kamarnya bersama Mgr. Riana dan Rm. Dwi Harsanto. Mereka bertiga langsung terlibat dalam pembicaraan tentang bahan yang akan disampaikan dalam sesi pertama pertemuan pleno Asian Youth Day ke 7 (AYD7) pada tanggal 3 Agustus 2017 di Jogjakarta Expo Center (JEC). Di dalam sesi itu para peserta yang katanya sebanyak 2.300 orang, sesudah live in sejak 30 Juli 2017, akan mendapat sajian salah satu tokoh pewarta iman dalam konteks budaya, yaitu Barnabas Sarikrama. Di kamar itu Rm. Bambang menyerahkan teks persiapan dan menayangkan power point. Kemudian antara mereka bertiga terjadi diskusi yang membiacarakan soal apakah itu kesejatian budaya dan bagimana itu dirumuskan dalam paradigma kaum muda. Di dalam pembicaraan ini juga dinyatakan kedudukan Rm. Bambang sebagai speaker. Karena pengisi sesi-sesi secara resmi adalah seorang uskup, maka Mgr. Riana akan berpakaian resmi sebagai pembicara. Tetapi beliau dalam presentasi membawa tim kerja, yaitu Rm. Bambang. Pembicaraan di kamar Rm. Bambang ini berlangsung lebih dari 2 jam dan baru pada jam 23.20 Mgr. Riana dan Rm. Dwi Harsanto meninggalkan Domus Pacis. Ternyata Pak Tukiran dan Mas Abas masih menunggu kepulangan kedua tamu tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment