Lamunan Pekan Biasa XIV
Senin, 10 Juli 2017
Matius 9:18-26
9:18. Sementara Yesus berbicara demikian kepada
mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata:
"Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah
tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup."
9:19 Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu
bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
9:20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua
belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan
menjamah jumbai jubah-Nya.
9:21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah
saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
9:22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta
berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan
engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
9:23 Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat
itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut,
9:24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini
tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia.
9:25 Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan
memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu.
9:26 Maka
tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, kebanyakan orang tahu bahwa setiap agama selalu menjadi ajang hubungan orang dengan Tuhan. Tuhan menjadi dasar dan aroma dari segala hal keagamaan.
- Tampaknya, dalam agama orang menemukan tata cara bagaimana orang menyambung diri dengan Tuhan. Ajaran dan pedoman keagamaan menjamin kebenaran orang untuk ber-Tuhan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sebenar apapun ajaran dan pedoman serta upacara dalam ber-Tuhan, orang baru sungguh-sungguh menghayati hidup ber-Tuhan kalau dalam hatinya ada keterbukaan terhadap daya ilahi yang menjadi dorongan peneguhan diri mengarungi hidup kongkret dengan segala susah deritanya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu membawa kenyataan hidup kongkret sebagai omongan kalbu.
Ah, ber-Tuhan itu bukan soal
hati tetapi soal agama.
0 comments:
Post a Comment