Lukas 5:33-39
5:33
Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes
sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi
murid-murid-Mu makan dan minum."
5:34
Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh
berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?
5:35
Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada
waktu itulah mereka akan berpuasa."
5:36
Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun
mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju
yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu
tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.
5:37
Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong
kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan
kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur.
5:38
Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
5:39 Dan tidak seorangpun yang telah
minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur
yang tua itu baik."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada yang bilang bahwa orang yang segar hidupnya adalah yang dapat menghayati zaman “now”. Orang harus menghayati realita masa kini dan tidak terpesona oleh hal-hal yang sudah lampau.
- Tampaknya, yang mampu menghayati kehidupan “now” akan memiliki visi ke depan. Hidupnya akan selalu baru dan diperbarui.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun tampak dinamis karena selalu rajin mempelajari hal-hal baru, orang sungguh-sungguh mampu menghayati kehidupan “now” kalau mampu terbuka pada warisan nilai-nilai lama dan bentuk-bentuk baru. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu mampu hidup di antara tradisi lama dan tradisi baru.
Ah, segala yang tradisional adalah penghambat
pembaruan.
0 comments:
Post a Comment