Ekaristi Itu Memulihkan Menyembuhkan

Senin, 17 September 2018

Pekan Biasa XXIV

1Korintus 11:17-26; Lukas 7:1-10

Bacaan-bacaan hari ini, semua terarah dan bersumber dari Ekaristi dengan detil masing-masing. Dalam bacaan pertama, St. Paulus mengajak kita untuk menempatkan Ekaristi sebagai sumber persatuan kita. Dalam persatuan Ekaristik, kita mengenang dan menghayati kehadiran Tuhan Yesus Kristus, Sang Penebus. Yesus yang menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya sebagai Santapan dan Minuman rohani kita. Dari Bacaan Injil kita belajar menghayati salah satu ungkapan kerendahan hati agar layak dan pantas ambil bagian dalam Perjamuan Tuhan. Kata-kata perwira yang sujud datang menyembah di hadirat Yesus dan berkata, "Berkatalah sepatah kata saja maka hambaku akan sembuh!" diangkat menjadi doa liturgis menjelang kita menyambut Tubuh dan Darah Kristus. "Ya Tuhan, aku tidak pantas bahwa Tuhan datang padaku. Bersabdalah sepatah kata saja, maka aku akan sembuh!" Itulah doa kita pada saat-saat puncak personal kita menyambut Komuni Suci Ekaristi.

Ekaristi itu memulihkan dan menyembuhkan. Memulihkan kita yang terpecah terpisah dari Allah. Menyembuhkan kita dari segala kelemahan dan dosa kita. Sakramen Cinta Kasih, Ekaristi, menjadi Sakramen yang mempersatukan kita satu terhadap yang lain. Mari kita menyambutNya dengan sikap bakti sembah sujud kita dalam iman, harapan dan cinta.

"Ya Tuhan, aku tidak pantas Tuhan datang padaku. Bersabdalah saja, maka aku akan sembuh. Ampunilah segala kelemahan dan dosaku, sembuhkanlah aku jiwa dan ragaku oleh kerahiman dan belas kasih-Mu, kini dan selamanya. Amin."

JoharT Wurlirang, 17/9/2018

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.