Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Mi. 5:1-4a atau Rm. 8:28-30; Mzm. 13:6ab,6cd; Mat. 1:1-16,18-23 (Mat. 1:18-23). BcO Kej. 3:9-20 atau Sir. 24:2-12,16-22
Nas Injil:
18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" ?yang berarti: Allah menyertai kita.
Percikan Nas:
Pertama maaf Injil yang saya sajikan adalah perikop singkatnya.
Hari ini adalah Pesta Kelahiran St. Perawan Maria. Di Paroki kami bersamaan dengan Sabtu imam. Pada pesta ini kami berdua merasa dikuatkan karena umat dalam perayaan Ekaristi mendoakan para imam dan khususnya kami berdua yang berkarya di Wates. Terima kasih atas doa-doanya. Doa anda semua mendukung kami yang masih lemah dan banyak kesalahan ini.
Gereja hari ini merayakan Pesta Kelahiran St. Perawan Maria. Maria yang dipilih Allah untuk menghadirkan Putera-Nya ke dunia telah disiapkan secara istimewa oleh Allah. Suaminya, Yusuf, pun juga disiapkan Allah. Hati Yusuf pun hati yang lebar dan sanggup menerima sesuatu yang tampak sulit untuk diterima. Pilihan Allah pada Maria dan Yusuf melahirkan Yesus yang penuh cinta bagi umat manusia.
Memang mungkin ada banyak peristiwa yang bisa membuat seseorang berat menerimanya atau pun kecewa. Belajar dari Maria yang berpasrah pada kehendak Allah dan dari Yusuf yang mendengarkan suara malaikat untuk mengambil Maria sebagai isterinya, kita mendapatkan gambaran bahwa Allah tidak meninggalkan mereka yang berserah dan taat pada kehendak-Nya. Yusuf dan Maria sekalipun harus menjalani dengan berat hidupnya namun mereka mampu melewatinya. Allah menyertai mereka.
Doa:
Tuhan terima kasih Kauhadirkan bunda Maria dan juga bapak Yusuf dalam kehidupan kami. Teladan hidup mereka menjadi cermin kami dalam mengarungi pejiarahan ini. Semoga kami pun mempunyai iman seperti mereka. Amin.
Menerima kehendak Allah
September adalah Bulan Kitab Suci
“Ayo rajin baca Kitab Suci"
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment