warna liturgi Putih
Bacaan-bacaan:
Ayb. 1:6-22; Mzm. 17:1,2-3,6-7; Luk. 9:46-50. atau : Yes. 66:10-14b atau 1Kor. 12:31-13:13; Mat. 18:1-4. BcO 2Taw. 29:1-2; 30:1-16a
Ayb. 1:6-22; Mzm. 17:1,2-3,6-7; Luk. 9:46-50. atau : Yes. 66:10-14b atau 1Kor. 12:31-13:13; Mat. 18:1-4. BcO 2Taw. 29:1-2; 30:1-16a
Nas Injil:
46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. 47 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya, 48 dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.” 49 Yohanes berkata: “Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” 50 Yesus berkata kepadanya: “Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.”
46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. 47 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya, 48 dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.” 49 Yohanes berkata: “Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” 50 Yesus berkata kepadanya: “Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.”
Percikan Nas:
Suatu kali suatu perkumpulan berkembang bagus. Segala yang direncanakan bisa berjalan dengan baik. Orang-orang pun mengapresiasi perkumpulan tersebut. Namun kemudian ada kabar yang kurang menyenangkan. Anggota dari perkumpulan itu mulai resah dan tidak sedikit yang mulai meninggalkannya. Selidik punya selidik ternyata karena sang pimpinan makin hari makin menunjukkan ke-aku-annya.
Hari ini kita merayakan pesta St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Di usia 15 tahun ia masuk di Biara. Dalam tulisannya dia mengajak supaya sikap kita kepada Tuhan seperti seorang bayi kepada ibunya. Yesus pun juga mengajak kita, “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar” (Luk 9:48).
Seorang bayi mengandalkan hidupnya pada orang tuanya. Ia tidak bisa hidup tanpa orang tua yang mengasuh. Kehadiran mereka itulah yang membuatnya bertumbuh dan berkembang. Dalam perkumpulan apapun tidak pernah hanya satu pribadi yang bekerja. Ia tidak akan bisa tanpa orang yang ada di sekitarnya. Memang mungkin dia hebat. Namun sehebat apapun tanpa mau bekerjasama dengan yang lain dan rendah hati menyadari ketergantungannya pada yang lain maka ia akan kehilangan kehebatannya.
Suatu kali suatu perkumpulan berkembang bagus. Segala yang direncanakan bisa berjalan dengan baik. Orang-orang pun mengapresiasi perkumpulan tersebut. Namun kemudian ada kabar yang kurang menyenangkan. Anggota dari perkumpulan itu mulai resah dan tidak sedikit yang mulai meninggalkannya. Selidik punya selidik ternyata karena sang pimpinan makin hari makin menunjukkan ke-aku-annya.
Hari ini kita merayakan pesta St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Di usia 15 tahun ia masuk di Biara. Dalam tulisannya dia mengajak supaya sikap kita kepada Tuhan seperti seorang bayi kepada ibunya. Yesus pun juga mengajak kita, “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar” (Luk 9:48).
Seorang bayi mengandalkan hidupnya pada orang tuanya. Ia tidak bisa hidup tanpa orang tua yang mengasuh. Kehadiran mereka itulah yang membuatnya bertumbuh dan berkembang. Dalam perkumpulan apapun tidak pernah hanya satu pribadi yang bekerja. Ia tidak akan bisa tanpa orang yang ada di sekitarnya. Memang mungkin dia hebat. Namun sehebat apapun tanpa mau bekerjasama dengan yang lain dan rendah hati menyadari ketergantungannya pada yang lain maka ia akan kehilangan kehebatannya.
Doa:
Bapa hidupku bergantung pada rahmat-Mu. Berkat-Mu yang mengalir melalui pribadi dan lingkungan sekitarku memberi daya bagi pejiarahanku. Bebaskanlah aku dari kesombongan untuk menunjukkan ke-aku-anku. Amin.
Bapa hidupku bergantung pada rahmat-Mu. Berkat-Mu yang mengalir melalui pribadi dan lingkungan sekitarku memberi daya bagi pejiarahanku. Bebaskanlah aku dari kesombongan untuk menunjukkan ke-aku-anku. Amin.
Bayi pada Ibu
September adalah Bulan Kitab Suci
“Ayo rajin baca Kitab Suci”
(goeng).
“Ayo rajin baca Kitab Suci”
(goeng).
0 comments:
Post a Comment