Kamis, 13 September
2018
Lukas 6:27-38
6:27.
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah
musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
6:28
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang
mencaci kamu.
6:29
Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang
lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta
kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian
kepada mereka.
6:32
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena
orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33
Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu,
apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
6:34
Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan
menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun
meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama
banyak.
6:35
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan
dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi
anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak
tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37.
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan
janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu
akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu
takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan
dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di dalam hidup bersama secara umum orang memang dituntut menjadi baik. Masyarakat memiliki tata hukum untuk patokan dan pegangan hidup baik.
- Tampaknya, tidak sedikit orang memakai agama untuk menjadi pegangan kebaikan moral. Dengan mentaati segala perintah agama orang dapat merasa sungguh baik.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun taat menjalani tata hukum negara dan agama, kalau kebaikannya hanya dirasakan oleh yang segolongan atau yang disukai, sejatinya orang berada dalam paradigma hidup yang juga dipakai oleh kaum jahat. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati kebaikan seseorang akan dapat dirasakan oleh siapapun termasuk kaum yang berseberangan dengannya.
Ah, rugi dong kalau harus berbuat baik pada musuh.
0 comments:
Post a Comment