Kamis, 27 September 2018
Pekan Biasa XXV
PW S. Vinsensius de Paul, Imam
Luk 9:7-9
Sahabat Peradaban Kasih yang terkasih. Menarik sekali merenungkan pergumulan hati Herodes. Ia ingin melihat Yesus namun bukan karena sikap iman atau motif pertobatan. Warta tentang Yesus membuatnya penasaran. Ia teringat pada Yohanes Pembaptis yang kepalanya telah dia penggal. Padahal ia mengagumi Yohanes sebagai orang yang baik dan jujur. Bahkan ia melindunginya. Herodes suka mendengarkan Yohanes namun hatinya bingung karena rasa salah (bdk. Markus 6:20). Sayangnya, Herodes selalu menunda bertobat.
Saat mendengar tentang Yesus, ia gundah. Bayang-bayang Yohanes yang telah dibunuhnya muncul. Sebetulnya, ini bisa menjadi titik awal untuk pertobatan sejati dan penerimaan belas kasih Allah dalam hidupnya. Setidaknya ia telah mengakui bahwa bersalah. Namun, pertobatan itu tak kunjung diikuti dengan iman dan tindakan. Nuraninya cenderung tumpul. Ia tak bahagia. Sabda bahagia dari Yesus, “Berbahagialah orang yang suci hati karena mereka akan melihat Allah" tak berlaku baginya. Melihat dan memiliki Allah adalah buah pertobatan kita sehari-hari. Itulah janji kedamaian hati, kebahagiaan sejati, dan hidup yang kekal. Bagaimana dengan kita?
Tuhan, aku benar-benar ingin melihat wajahMu. Jangan sembunyikan wajahMu dariku. Bantu dan mampukan daku menyucikan hatiku agar dapat melihat wajahMu dalam kehidupan sehari-hari dan memilikiMu kini dan selamanya. Amin.
JoharT Wurlirang, 26/9/2018
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
Aloys budi purnomo Pr
Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.
0 comments:
Post a Comment