Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, September 3, 2018

Lamunan Pekan Biasa XXII

Selasa, 4 September 2018

Lukas 4:31-37

4:31. Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
4:32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.
4:33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:
4:34 "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
4:35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
4:36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar."
4:37 Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, untuk mengadakan acara semacam seminar panitia kerap menghadirkan pembicara untuk memberikan input. Agar menarik yang dihadirkan adalah pembicara yang memiliki kewibawaan publik.
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa pembicara yang memiliki kewibawaan publik adalah seseorang yang memiliki status terhormat seperti pejabat tinggi dalam kenegaraan. Pembicara juga dapat dianggap punya wibawa publik karena memiliki banyak gelar dan kalau bicara dapat menyitir banyak pandangan para ahli.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun berstatus terhormat dan mampu menyajikan banyak pendapat ahli, kalau tak punya kebiasaan mengolah dalam hati sehingga sajiannya jadi penghayatan batin personal, orang tak memiliki kewibawaan sejati sebagai pembicara publik. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sungguh memiliki kewibawaan hidup karena terbiasa secara alami menyimpan di dalam hati dan merenungkan segala yang dihadapi.
Ah, pembicara yang berwibawa adalah yang membuat banyak orang mau membayar mahal untuk mendengarkannya.

0 comments:

Post a Comment