diambil dari http://chellsotimor.blogspot.com Rm. Yulius Nessi Pr
( KEUSKUPAN ATAMBUA - TIMOR ) Senin, 31 Agustus 2015
Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
| |
Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa.
| |
Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:
| |
"Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
| |
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.
| |
Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar."
| |
Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.
|
Sering kita mendengar ungkapan yang mengatakan bahwa Tuhan ada di mana-mana tetapi pada kesempatan ini saya ingin menambahkan pula bahwa setan pun ada di mana-mana. Dalam bacaan injil yang akan kita renungkan bersama ini mengisahkan tentang Yesus yang mengajar dalam bait Allah. Tidak hanya banyak orang yang datang dan mendengarkan pengajaran Yesus tapi juga ada di dalamnya setan yang turut hadir pula. Setan menyusup melalui diri manusia. Setan yang menyamar ini kemudian dihardik oleh Yesus. Dikisahkan dalam injil tadi bahwa semua orang yang mendengar-Nya menjadi kagum karena perkataan Yesus yang berkuasa. Kuasa perkataan Yesus bukan hanya dalam pengajaran yang benar dan berwibawa, tetapi juga ada dalam tindakan terhadap kuasa-kuasa gelap.
Yang menarik adalah bahwa, setan turut hadir pula. Setan ibarat tamu tak diundang yang menyelinap masuk. Bahkan roh jahat itu mengenali Yesus sebagai yang kudus dari Allah. Roh jahat yang menyelinap masuk ini tidak berdaya di hadapan Yesus. Pada titik ini yang ingin digarisbawahi adalah setan yang menyelinap kadang luput dalam perhatian karena ia bisa juga hadir dalam tempat-tempat yang suci dan sacral sekalipun. Bahkan setan pun bisa mengungkapkan jati diri Yesus. Inilah tipu daya setan yang mencoba untuk menguasai manusia.
Tuhan ada di mana-mana, setan pun ada di mana-mana. Kata bung napi, waspadalah! Bagaimana caranya agar kita mampu mengenali setan yang menyamar? Dekatlah dan akrablah dengan Yesus. Ia akan membantu sama seperti halnya orang yang kerasukan setan dalam Injil tadi, membantu untuk menghalau setan itu. Selain itu, kita perlu dilengkapi dengan mata iman yang terang, agar dengannya kita bisa melihat dan membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.
0 comments:
Post a Comment