Orang tua bantu orang jompo
01/06/2011
Umat Katolik yang sudah tua itu relatif “muda.” Mereka mendapat
pelatihan selama dua tahun untuk bekerja aktif bagi orang lanjut usia di
paroki-paroki dan di sebuah akademi orang tua di Keuskupan Daejeon.
Daejeon Young Senior Academy itu mengadakan Misa untuk angkatan pertama yang terdiri dari 48 lulusan di Gereja Yusong di Daejeon pada 30 Mei.
Akademi ini menawarkan program pendidikan dua tahun untuk orang Katolik di bawah usia 65 untuk membantu mereka menghadapi berbagai aspek penuaan.
Mereka juga belajar bagaimana memimpin orang lain dalam berbagai kegiatan rekreasi, ziarah, dan retret.
Para lulusan akan menjadi instruktur di akademi tersebut dan relawan di paroki-paroki untuk memberi pelajaran menyanyi, menari, melukis.
Dalam Misa, para lulusan menerima sertifikat yang memungkinkan mereka bekerja sebagai relawan. Sertifikat itu ditandatangani oleh Uskup Daejeon Mgr Lazzaro You Heung-sik.
“Kalian telah menyelesaikan program ini karena kalian memiliki gairah akan Tuhan, keinginan untuk hidup bijaksana dan beriman teguh,” kata prelatus tersebut.
Setengah dari para lulusan itu berusia 50 tahun, dan sisanya berada di usia 40-an dan 60-an, demikian Pastor Han.
Spritely seniors to help their elders (ucanews.com)
Daejeon Young Senior Academy itu mengadakan Misa untuk angkatan pertama yang terdiri dari 48 lulusan di Gereja Yusong di Daejeon pada 30 Mei.
Akademi ini menawarkan program pendidikan dua tahun untuk orang Katolik di bawah usia 65 untuk membantu mereka menghadapi berbagai aspek penuaan.
Mereka juga belajar bagaimana memimpin orang lain dalam berbagai kegiatan rekreasi, ziarah, dan retret.
Para lulusan akan menjadi instruktur di akademi tersebut dan relawan di paroki-paroki untuk memberi pelajaran menyanyi, menari, melukis.
Dalam Misa, para lulusan menerima sertifikat yang memungkinkan mereka bekerja sebagai relawan. Sertifikat itu ditandatangani oleh Uskup Daejeon Mgr Lazzaro You Heung-sik.
“Kalian telah menyelesaikan program ini karena kalian memiliki gairah akan Tuhan, keinginan untuk hidup bijaksana dan beriman teguh,” kata prelatus tersebut.
Setengah dari para lulusan itu berusia 50 tahun, dan sisanya berada di usia 40-an dan 60-an, demikian Pastor Han.
Spritely seniors to help their elders (ucanews.com)
0 comments:
Post a Comment