Rabu, 12 Februari 2014
Markus 7:14-23
7:14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan
berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.
7:15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam
seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskannya."
7:16 [Barangsiapa bertelinga untuk mendengar
hendaklah ia mendengar!]
7:17 Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk
menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti
perumpamaan itu.
7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak
dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk
ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya,
7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke
dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan
semua makanan halal.
7:20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari
seseorang, itulah yang menajiskannya,
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul
segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan,
kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan
menajiskan orang."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, dalam hidup keagamaan biasa ada penjagaan akan kebaikan dan keluhuran hidup dengan waspada akan perilaku terhadap makanan. Ada larangan untuk menyantap makan-makan tertentu entah sebagai ketentuan seluruh kesempatan hidup entah untuk saat-saat tertentu seperti pada masa puasa.
- Tampaknya, ada larangan untuk menyantap makanan-makanan tertentu dalam rangka membangun kesetiaan kepada Tuhan. Meskipun pada saat ini ada penjelasan menurut konteks sosialnya, semua larangan dalam hidup keagamaan biasa diberi makna rohani sehingga dipandang sebagai berasal dari Tuhan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa baik dan luhurnya kehidupan seseorang tidak ditentukan oleh hal-hal yang berasal dari luar diri seseorang termasuk dalam hal santapan sehingga setiap makanan bersifat netral tak menentukan baik buruk dan luhur bobrok hidupnya. Dalam yang ilahi, karena sadar dan mesranya berhubungan dengan relung hatinya, orang akan paham bahwa baik buruk dan luhur bobroknya seseorang datang dari dorongan batinnya.
Ah, itu hanya suara orang yang tak dapat mentaati
aturan hidup agama.
0 comments:
Post a Comment