Jam 04.55 pagi Jumat 14 Februari 2014 suara sepeda motor terdengar di lingkungan dalam Domus Pacis. "Rama Yadi mangkat misa" (Rama Yadi berangkat misa) kata Rama Bambang dalam hati sambil membayangkan nanti Rama Yadi duduk di kursi tinggi di belakang altar Susteran OP Maguwa, Paroki Kalasan. HP Rama Bambang berdering pada jam 05.23 ternyata ada SMS dari Rama Yadi "Hujan abu Kelut mletus, aku khujanan" yang langsung ditanggapi Rama Bambang juga dengan SMS "Wah mboten mantolan lan masker" (Wah tak pakai mantol dan masker). Lalu terjadi dialog dari Rama Yadi dan Rama Bambang dalam SMS. "Sakniki pun tekan kamar" (Sekarang sudah ada di dalam kamar). "Nek ngaten pamit misa" (Kalau begitu pamit tidak melayani mis). "Pun pamit, pun dijawab suster" (Sudah pamit dan sudah dijawab oleh suster). Dan Rama Bambang pun menutup "Sokurlah" (Syukurlah).
Thursday, February 13, 2014
SEPERTI SALJU
Jam 04.55 pagi Jumat 14 Februari 2014 suara sepeda motor terdengar di lingkungan dalam Domus Pacis. "Rama Yadi mangkat misa" (Rama Yadi berangkat misa) kata Rama Bambang dalam hati sambil membayangkan nanti Rama Yadi duduk di kursi tinggi di belakang altar Susteran OP Maguwa, Paroki Kalasan. HP Rama Bambang berdering pada jam 05.23 ternyata ada SMS dari Rama Yadi "Hujan abu Kelut mletus, aku khujanan" yang langsung ditanggapi Rama Bambang juga dengan SMS "Wah mboten mantolan lan masker" (Wah tak pakai mantol dan masker). Lalu terjadi dialog dari Rama Yadi dan Rama Bambang dalam SMS. "Sakniki pun tekan kamar" (Sekarang sudah ada di dalam kamar). "Nek ngaten pamit misa" (Kalau begitu pamit tidak melayani mis). "Pun pamit, pun dijawab suster" (Sudah pamit dan sudah dijawab oleh suster). Dan Rama Bambang pun menutup "Sokurlah" (Syukurlah).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment