Santo Sirilus, Pertapa dan Santo Metodius, Uskup
Jumat, 14 Februari 2014
Markus 7:31-37
7:31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus
dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah
Dekapolis.
7:32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang
tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya
atas orang itu.
7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang
banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu,
lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus
menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan
seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan
baik.
7:36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di
situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin
dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata:
"Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar,
yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, dengan era global tekhnologi informasi maju, berkembang, bahkan selalu berubah dengan amat pesat sekali. Ruang dan waktu sudah tidak menjadi halangan untuk orang-orang saling berelasi sehingga hubungan antar orang beda benua menjadi bagaikan hanya antar ruang serumah.
- Tampaknya, kemajuan pesat tekhnologi informasi membuat segala-galanya menjadi transparan bisa diketahui amat sangat banyak orang. Era global menjadi era keterbukaan sehingga segala rahasia pada lembaga-lembaga tertentu amat mudah dibuka.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa keterbukaan sejati bukan datang karena orang lain dapat tahu tetapi datang karena seseorang dapat mendengarkan dan mengungkapkan dirinya dengan enak tanpa kesulitan. Dalam yang ilahi orang terutama akan banyak diam mendengar dan berbicara dengan gema relung hatinya sehingga akan mengalami relasi sejati dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.
Ah, ada kebaikan kok disuruh diam. Itu namanya tak
berjiwa sosial.
0 comments:
Post a Comment