YAHYA SEKOLAH

Pada Sabtu 22 Februari 2014 Rama Bambang makan pagi cukup awal. Ketika Rama Harto masuk kamar makan jam 07.00, Rama Bambang sudah selesai dan segera kembali ke kamarnya. Pada jam 07.25 dia sudah menuju pintu keluar dan melihat Rama Yadi dan Rama Tri Wahyono sedang asyik santap pagi. Rama Harto pun masih ada bersama mereka. Rama Bambang masuk mobil untuk memanasinya. Dilihatnya Mas Heru lewat sehingga Rama Bambang berseru "Mas, njenengan sing ngeterke Yahya, ta?" (Mas, bukankah Anda yang mengantar Yahya, ta?). Mas Heru menjawab "Mboten, rama. Kalih Mbak Tari" (Bukan, rama. Dengan Mbak Tari). Mas Heru kemudian menyusul Mbak Tari yang barangkali masih disibukkan dengan pekerjaan Domus. Sebentar kemudian Mbak Tari keluar menuju kamarnya, dan pada jam 07.40 bersama Yahya masuk mobil yang disopiri Rama Bambang.

Pada malam jam 08.00 21 Februari 2014, malam sebelumnya, Rama Bambang memang mengkontak Mbak Tari untuk mengantar Yahya mendaftar sekolah di SD Kanisius Sengkan. Rama Bambang sudah menelepon kepala sekolahnya, yaitu Bu Sri. "Sesuk yen njenengan sibuk, ben Mas Heru sing ngeterke" (Besok kalau Anda sibuk, biarlah Mas Heru yang mengantar) kata Rama Bambang dalam SMS kepada Mbak Tari. Tetapi pada pagi tanggal 22 Februari Yahya diantar oleh Mbak Tari, ibunya, dan Rama Bambang ke SD Kanisius Sengkan. Ternyata Bu Sri, sang kepala sekolah, sudah menanti. "Namamu siapa?" tanya Bu Sri kepada Yahya yang menjawabnya "Yahya". "Kamu mau sekolah?" "Mau". Ketika Mbak Tari menjelaskan bahwa sebenarnya Yahya pernah menjalani satu semester kelas 1 di SD Kanisius Jombor, maka Bu Sri berkata "Pripun yen diikutke mlebet mawon wiwit Senin tinimbang nganggur wonten nggriya. Yen saget nyandhak suk digawekke rapor. Yen mboten, suk tahun ajaran baru wiwit kelas 1" (Bagaimana kalau diikutsertakan saja mulai besuk Senin daripada menganggur di rumah. Kalau dapat mengikuti, besuk dibuatkan rapor. Kalau tak dapat, biarlah tahun ajaran baru memulai kelas 1). Mbak Tari setuju. Kepada Rama Bambang Bu Sri bilang kalau kebetulan ada kursi kosong karena ana siswa kelas 1 pindah ke Klaten ikut kepindahan orang tuanya.

Pada hari itu juga Yahya diantar Bu Sri dan tentu saja juga Mbak Tari ke ruang Tata Usaha untuk mencoba baju-baju dan kaos seragam. Mbak Tari tampak senang sekali karena Yahya justru diterima di sekolah yang cukup favorit. Sebelum pulang Bu Sri mengantar Yahya di kompleks lain, karena kelas 1-3 menyatu dengan TK Kanisius yang terpisah dengan kelas 4-6. Yahya diperkenalkan dengan tempan-teman dan guru kelas dimana dia akan masuk. "Yahya dijak salaman kancane setunggal-setunggal" (Yahya diajak bersalaman dengan temannya satu persatu) kata Mbak Tari kepada Rama Bambang yang disahut oleh Yahya "Kae ora salaman. Ning dha rebutan aku" (Itu bukan bersalaman. Tetapi saling memperebutkan aku). Maka pada Senin 24 Februari 2014 Yahya diantara dan ditunggu oleh Mas Heru mulai hari belajarnya di SD Kanisius Sengkan, Sleman, Yogyakarta. "Wau pas subuh Yahya pun tangi ajeng adus" (Tadi pada waktu subuh sekitar jam 4.15 Yahya sudah bangun akan mandi) kata Mbak Tari sambil menyuapi Rama Harto pada waktu makan pagi.