Monday, February 3, 2014
SAIKI LEMU KOK
"Rama, wonten tamu" (Rama, ada tamu) kata Mbak Tari dari luar ketika Rama Bambang sedang berbaring hampir tidur siang Sabtu 1 Februari 2014 sekitar jam 01.30. Rama Bambang bangun dan dengan kursi rodanya keluar kamar dan melihat dua orang ibu dan satu lelaki. "Maaf, rama, kami terlambat. Perjalanan amat padat sehingga harus 2 jam dari rumah. Ini kami mengantar Rama Nanang" kata Bu Rosa. Rama Bambang langsung berseru "Haloooo .... Piye kabare?" (Haloooo .... Bagaimana kabarnya) sambil meraih lelaki itu dan kemudian berpelukan. Dialah Rama Nanang, rama praja Keuskupan Padang. "Awake dhewe wis telung puluh tahun luwih ra ketemu ya" (Kita sudah tidak jumpa lebih dari 30 tahun ya) kata Rama Nanang, yang dulu jadi teman sekelas dan sesama penghuni Seminari Tinggi Kentungan. "Durung mangan, ta? Yok neng kamar makan wae" (Belum makan, ta? Yok kita ke kamar makan saja). Sambil menuju kamar makan Rama Bambang berteriak beberapa kali "Rama Yadiiiiii ...." Rama Nanang bertanya "Pak Yadi neng kene, ta?" (Pak Yadi di sini, ta?). Rama Yadi memang biasa dipanggil dengan sebutan "Pak Yadi". "Iya, kae kamare neng pojok. Kana, undangen" (Iya, itu kamarnya di pojok. Sana, panggil saja) kata Rama Bambang yang membuat Rama Nanang berjalan menuju kamar Rama Yadi.
Ketika sampai di kamar makan Rama Nanang berkata "Takkethok-kethok ora ana suwara ki" (Pintunya kuketuk-ketuk tetapi tidak ada suara dari dalam). Rama Bambang kemudian meminta Mbak Tari untuk membangunkan Rama Yadi. Beberapa saat kemudian Rama Yadi datang dengan kursi roda didorong oleh Mbak Tari. "Rama, niki dipadosi" (Rama, ini ada yang mencari) kata Rama Bambang yang membuat Rama Yadi terlongong-longong dan berkata "Sapa ya?" (Siapa, ya?) yang dijawab oleh Rama Nanang "Aku Nanang seka Keuskupan Padang. Biyen awake dhewe saomah neng Kentungan" (Aku Nanang dari Keuskupan Padang. Dulu kita serumah di Kentungan). Rama Yadi jadi ceria senang menyambut lengan Rama Nanang sambil berkata "SAIKI LEMU KOK. Biyen kuru" (KINI GEMUK. Dulu kurus). Dan kunjungan tak terduga ini sungguh membuat rasa gembira di antara Rama Nanang, Rama Yadi, dan Rama Bambang. Kedua ibu pun ikut tertawa-tawa mendengar kisah nostalgia ketiganya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment