"Ramaaaa .... Niki kanca-kanca ajeng ningali kawontenan kapel Domus" (Ramaaaa .... Ini teman-teman akan melihat keadaan kapel Domus) kata Bu Titik yang kini menjadi pengurus Kapel Domus Pacis. Pagi itu sekitar jam 06.15 Kamis 27 Februari 2014 Bu Titik datang di kamar Rama Bambang bersama Bu Lely, Bu Kartini, dan satu ibu lain. "Saya sekarang sudah tidak ngurus perlengkapan liturgi di Paroki Pringwulung. Maka akan membantu untuk Domus Pacis" kata Bu Kartini yang disambung Bu Lely "Rama menginginkan apa, kami akan membantu." Rama Bambang menjawab dengan ceria "Saiki sing ngurus Bu Titik. Manut wae ro beliaune" (Sekarang yang mengurus Bu Titik. Ikut dia saja). "Wah, rama punya banyak payung, ta?" kata Bu Kartini tiba-tiba. Kebetulan ada 3 buah payung. Dua di antaranya adalah milik tamu Domus yang tertinggal. "Pengin, pa? Nek pengin kae njupuka. Ana beberapa cilik lan gedhe" (Ingin punyakah? Kalau ingin, ambil itu. Ada beberapa kecil dan besar) kata Rama Bambang sambil menunjuk rak buku di dekat jendela. Tiga ibu yang bersama Bu Titik ambil satu-satu.
Thursday, February 27, 2014
TENTANG KAPEL DOMUS
"Ramaaaa .... Niki kanca-kanca ajeng ningali kawontenan kapel Domus" (Ramaaaa .... Ini teman-teman akan melihat keadaan kapel Domus) kata Bu Titik yang kini menjadi pengurus Kapel Domus Pacis. Pagi itu sekitar jam 06.15 Kamis 27 Februari 2014 Bu Titik datang di kamar Rama Bambang bersama Bu Lely, Bu Kartini, dan satu ibu lain. "Saya sekarang sudah tidak ngurus perlengkapan liturgi di Paroki Pringwulung. Maka akan membantu untuk Domus Pacis" kata Bu Kartini yang disambung Bu Lely "Rama menginginkan apa, kami akan membantu." Rama Bambang menjawab dengan ceria "Saiki sing ngurus Bu Titik. Manut wae ro beliaune" (Sekarang yang mengurus Bu Titik. Ikut dia saja). "Wah, rama punya banyak payung, ta?" kata Bu Kartini tiba-tiba. Kebetulan ada 3 buah payung. Dua di antaranya adalah milik tamu Domus yang tertinggal. "Pengin, pa? Nek pengin kae njupuka. Ana beberapa cilik lan gedhe" (Ingin punyakah? Kalau ingin, ambil itu. Ada beberapa kecil dan besar) kata Rama Bambang sambil menunjuk rak buku di dekat jendela. Tiga ibu yang bersama Bu Titik ambil satu-satu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment