Kamis, 20 Februari 2014
Markus 8:27-33
8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat
ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya
kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?"
8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan:
Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan:
seorang dari para nabi."
8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa
katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah
Mesias!"
8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras
supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada
mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh
tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit
sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang.
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang
murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab
engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang
dipikirkan manusia."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tampilnya orang yang mulai terkenal akan kemampuannya dapat sungguh-sungguh menarik perhatian banyak orang. Terhadap orang yang bersangkutan masyarakat atau banyak orang dapat menilainya dengan perbandingan tokoh-tokoh lampau yang menjadi idola dan atau orang-orang hebat yang memiliki kemampuan sama.
- Tampaknya, tampilnya orang yang terkenal di masyarakat bagi para pengikut atau pendukungnya menimbulkan penghargaan yang amat tinggi bahkan peran yang jauh melebihi penilaian orang pada umumnya. Para pengikut tidak akan rela kalau yang bersangkutan mendapatkan ancaman sekalipun datang dari para penguasa masyakarat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa tokoh sejati adalah pejuang bagi banyak orang yang pasti akan menghadapi perlawanan bahkan usaha pemusnahan. Dalam yang ilahi seorang pejuang melandaskan diri pada pertimbangan dan kehendak yang ditangkap dalam kebiasaan berhubungan dengan gema relung hati sehingga dia justru paling mewaspadai bahkan menentang gagasan-gagasan ambisi duniawi dari lingkungan pengikut dan pendukungnya.
Ah, kalau jadi terkenal ya jelas harus
dimanfaatkan untuk meraih karier dan tambahnya kekayaan.
0 comments:
Post a Comment