Program Jagongan Iman untuk bulan Februari 2015 untuk Kelopok Bangunharjo terjadi pada tanggal 24 di rumah Bapak Bambang. Delapan belas orang (12 orang Ibu dan 6 orang Bapak) hadir untuk pertemuan keempat. Yang dibicarakan adalah kepercayaan akan Tuhan Yesus Kristus "yang menderita sengsara pada zaman Pontius Pilatus, disalibkan wafat dan dimakamkan". Ketika mereka membicarakan dan pemahamannya, ada beberapa hal yang muncul:
- Kenyataan sejarah: Dengan menunjuk "pada zaman Pontius Pilatus" rumusan kepercayaan itu berkaitan dengan peristiwa yang sungguh terjadi. Yesus sungguh sengsara, dihukum salib, wafat dan dimakamkan.
- Keteladanan iman: Itu menjadi jejak Yesus yang menjadi contoh orang dalam menghayati hidupnya. Orang yang serius dalam hidup akan setia pada kehendak Allah. Pada suatu saat orang akan mengalami berada di suasana bawah dan terpuruk sebagaimana lapisan roda yang kadang di atas dan kadang di bawah. Di sini orang harus bersedia mengalami proses kesendirian.
- Makna rohani: Yang terjadi adalah "demo kasih Allah" kepada manusia. Kesengsaraan terjadi karena adanya dosa. Yesus menderita sengsara demi dosa-dosa manusia dan inilah bukti Allah mengasihi manusia secara tuntas. Tetapi semua derita itu akan bermuara pada kebangkitan Kristus, sehingga rumusan iman itu bicara tentang perjalanan menuju Paskah.
571 Misteri Paska salib dan kebangkitan Kristus adalah
jantung warta gembira yang harus disampaikan para Rasul dan Gereja sebagai
penerusnya kepada dunia. Dalam kematian Putera-Nya Yesus Kristus, rencana
keselamatan Allah terpenuhi "satu kali untuk selama-lamanya" (Ibr
9:26).
572
Gereja tetap setia kepada penjelasan "seluruh Kitab Suci", yang Yesus
sendiri berikan sebelum dan sesudah Paska-Nya: "Bukankah Mesias harus
menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" (Luk 24:26)”
Kesengsaraan Kristus mendapat bentuk historisnya yang konkret, karena "Ia
ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat" (Mrk 8:31),
yang "menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan" (Mat 20:19).
573 Supaya mengerti arti penebusan lebih
dalam, iman dapat mencoba masuk ke dalam situasi kematian Yesus, yang disampaikan Injil-injil dengan setia dan dijelaskan oleh sumber-sumber
sejarah yang lain
0 comments:
Post a Comment