Minggu, 08 Maret 2015
HARI MINGGU PRAPASKAH III
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Kel. 20:1-17 (Kel. 20:1-3,7-9,12-17); Mzm. 19:8,9,10,11; 1Kor. 1:22-25;
Yoh. 2:13-25 Kel. 17:1-7; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Yoh. 4:5-42; BcO Ibr.
1:1-2:4
Yohanes 2:13-25:
13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke
Yerusalem. 14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu,
kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15 Ia
membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci
dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar
dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 16 Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 17 Maka
teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku." 18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:
"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak
bertindak demikian?" 19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah
ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." 20 Lalu kata
orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait
Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 21 Tetapi yang
dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 22 Kemudian,
sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh
murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun
percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan
Yesus. 23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak
orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda
yang diadakan-Nya. 24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya
kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, 25 dan karena tidak
perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia
tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Renungan:
Yesus memporak-porandakan para pedagang di sekitar bait Allah. Mereka
telah menyalahgunakan tempat yang semestinya untuk berdoa dan memuja
Allah dipakai untuk berdagang. Ia pun menawarkan pembongkaran bait Allah
dan akan membangunnya dalam 3 hari (bdk. Yoh 2:19).
Beberapa tahun yang lalu Gereja Indonesia menyerukan pembangunan habitus
baru. Pemerintahan baru sekarang ini mendengungkan revolusi mental.
Mentalitas rasa memiliki sumber daya alam telah dimulai dari pengelolaan
ikan laut dengan segala macam regulasi dan tindakannya. Bangsa-bangsa
lain yang dulu mengandalkan ikan dari Indonesia mulai kelabakan karena
kapal-kapal ilegal mereka telah ditangkapi. APBD yang menyimpan anggaran
siluman mulai diobok-obok.
Sedikit demi sedikit kita merombak bangunan bangsa yang tidak peduli
pada kebaikan seluruh bangsa. Bangunan selama ini hanya dikuasai oleh
"pedagang rakyat". Bangunan ini perlu dibongkar dan didirikan bangunan
baru yang menyejahterakan seluruh elemen bangsa.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh 2: 13-25. Temukan "pedagang rakyat" di negeri ini yang mesti dibongkar.
Refleksi:
Perombakan apa yang perlu dilakukan agar kembali kepada tujuan yang semestinya?
Doa:
Tuhan semoga para puteraMu bertahan dan kuat menghadapi tantangan demi
menyelamatkan bangsa ini dari para "pedagang rakyat". Amin.
Perutusan:
Aku akan merombak diriku sendiri dan membangun bangunan hidup yang baik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment