Minggu, 15 Maret 2015
HARI MINGGU PRAPASKAH IV
warna liturgi Ungu
Bacaan:
2Taw.
36:14-16,19-23; Mzm. 137:1-2,3,4-5,6; Ef. 2:4-10; Yoh. 3:14-21 Mi.
7:7-9; Mzm. 27:1,7-8a,8b-9abc,13-14; Yoh. 9:1-41. BcO Ibr. 7:1-11
Yohanes 3:14-21:
14
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga
Anak Manusia harus ditinggikan, 15 supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. 16 Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam
dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya
oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia
tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 19 Dan inilah hukuman itu:
Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. 20
Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada
terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang,
supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam
Allah."
Renungan:
Dalam banyak kesempatan kita melihat dan
mendengar kiprah orang tua untuk anak-anaknya. Mereka berlelah-lelah
sedemikian rupa demi kehidupan dan perkembangan anaknya. Kala waktu
pembayaran sekolah datang tak jarang mereka "menabrak" sana-sini supaya
bisa membayar. Bahkan kadang mereka harus mengorbankan miliknya untuk
memenuhi kebutuhan anaknya.
Kasih orang tua begitu tulus kepada
anak-anaknya. Sangat jarang orang tua mengharap balasan anak-anaknya.
Mereka tidak mengharap pemberian anak yang telah dibesarkan. Kasihnya
tulus tercurah.
Allah pun begitu mengasihi kita anak-anakNya. Demi
keselamatan kita, Ia memberikan AnakNya. "Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia" (Yoh 3:17). Allah sungguh mencintai kita,
melebihi cinta orang tua kepada anak-anaknya.
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Hadirkan dalam bayanganmu kebaikan-kebaikan orang tuamu.
Refleksi:
Apa yang telah dan akan kaulakukan untuk menanggapi kebaikan orang tua dan Allah?
Doa:
Tuhan kasihMu mengalir dalam hidupku melalui orang-orang di sekitarku. Sudilah Engkau memberkati hidup mereka. Amin.
Perutusan:
Aku mensyukuri kasih Allah dan orang tuaku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment