Minggu, 29 Maret 2015
HARI MINGGU PALMA
MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN
warna liturgi Merah
Bacaan:
Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Mrk. 14:1 - 15:47 (Mrk. 15:1-39). BcO Yer. 22:1-8; 23:1-8
Markus 15:1-39:
1
Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat
dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu
Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. 2 Pilatus
bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau
sendiri mengatakannya." 3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak
tuduhan terhadap Dia. 4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya:
"Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka
terhadap Engkau!" 5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi,
sehingga Pilatus merasa heran. 6 Telah menjadi kebiasaan untuk
membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut
permintaan orang banyak. 7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang
bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak
lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. 8 Maka
datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti
juga. 9 Pilatus menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki
supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?" 10 Ia memang mengetahui, bahwa
imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. 11 Tetapi
imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah
yang dibebaskannya bagi mereka. 12 Pilatus sekali lagi menjawab dan
bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan
orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?" 13 Maka mereka berteriak
lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!" 14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka:
"Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin
keras berteriak: "Salibkanlah Dia!" 15 Dan oleh karena Pilatus ingin
memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka.
Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. 16 Kemudian
serdadu-serdadu membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan,
dan memanggil seluruh pasukan berkumpul. 17 Mereka mengenakan jubah
ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas
kepala-Nya. 18 Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya:
"Salam, hai raja orang Yahudi!" 19 Mereka memukul kepala-Nya dengan
buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. 20 Sesudah
mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya
dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. (15-20b) Kemudian Yesus
dibawa ke luar untuk disalibkan. 21 Pada waktu itu lewat seorang yang
bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang
dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti:
Tempat Tengkorak. 23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur
kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya. 24 Kemudian mereka menyalibkan Dia,
lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk
menentukan bagian masing-masing. 25 Hari jam sembilan ketika Ia
disalibkan. 26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang
terpasang di situ: "Raja orang Yahudi". 27 Bersama dengan Dia disalibkan
dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah
kiri-Nya. 28 (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan
terhitung di antara orang-orang durhaka.") 29 Orang-orang yang lewat di
sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai
Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam
tiga hari, 30 turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!" 31
Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan
Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia
selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! 32
Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat
dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan
Dia mencela Dia juga. 33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh
daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. 34 Dan pada jam tiga
berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?",
yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? 35
Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia
memanggil Elia." 36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang,
mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang
buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan
melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." 37 Lalu berserulah
Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. 38 Ketika itu
tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. 39 Waktu kepala
pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian,
berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
Renungan:
Pilatus
tahu bahwa tua-tua dan imam-imam kepala dengki dengan Yesus (bdk Mrk
15:10). Kedengkian mereka yang mendesak mereka menyerahkan Yesus untuk
disalib dan membebaskan Barabas sang pembunuh. Kedengkian mereka membuat
mereka buta untuk melihat mana yang baik dan yang buruk, dan mereka pun
memilih yang buruk.
Banyak sekali kisah di mana kedengkian membawa
pertumpahan darah. Kedengkian kelompok mazhab tertentu menghantar pada
peperangan yang merenggut banyak korban jiwa. Kedengkian seorang
tetangga mematikan rasa solidaritas dan kepekaannya.
Sekarang kita
mengenangkan sengsara Yesus karena kedengkian para tua-tua dan imam
kepala. Kisah ini menjadi cermin bagi kita untuk tidak terkungkung oleh
sikap dengki. Kedengkian hanya akan membawa kematian.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah sengsara Yesus Kristus dalam Injil Mrk. 14:1 - 15:47. Hadirlah menjadi salah satu pemeran dalam kisah tersebut.
Refleksi:
Apa arti sengsara Tuhan Yesus bagi hidupmu?
Doa:
Tuhan
Engkau memilih dan membela kami umat manusia. Namun karena sikap dengki
yang sering masih kami miliki kami mengabaikan kasihMu itu dan malah
menyingkirkanMu. Ampunilah kami ya Tuhan. Amin.
Perutusan:
Aku akan menghapus rasa dengki dalam diriku. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment