Rabu, 01 April 2015
HARI RABU DALAM PEKAN SUCI
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25. BcO Yer. 15:10-21
Matius 26:14-25:
14
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama
Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 15 Ia berkata: "Apa yang hendak
kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka
membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 16 Dan mulai saat itu ia
mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. 17 Pada hari
pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus
kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan
perjamuan Paskah bagi-Mu?" 18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si
Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam
rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."
19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada
mereka dan mempersiapkan Paskah. 20 Setelah hari malam, Yesus duduk
makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. 21 Dan ketika mereka
sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di
antara kamu akan menyerahkan Aku." 22 Dan dengan hati yang sangat sedih
berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya
Tuhan?" 23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan
tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 24
Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang
Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu
diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak
dilahirkan." 25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab,
katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah
mengatakannya."
Renungan:
Yudas menjual Yesus kepada para
imam-imam kepala. Setelah mendapat uang dari mereka ia mencari waktu
yang tepat untuk bisa menyerahkan Yesus. Uang menjadi daya tarik yang
kuat bagi Yudas sehingga ia tega menjual gurunya.
Ada yang
mengatakan, "Uang memang bukan segala-galanya, tapi kok nampaknya
segala-galanya butuh uang." Apa-apa selalu membutuhkan uang. Ngurus A,
B, C dst selalu perlu uang. Tanpa uang kok kayaknya tak berjalan. Dan
uang itu pun, sekalipun dari orang miskin, jatuhnya pada mereka yang
ber-uang. Dan yang lebih parah lagi mereka yang ber-uang seringkali
tergoda untuk rakus memiliki lebih banyak. Kerakusan itulah yang
seringkali membawa mereka tinggal di jeruji besi.
Kita mesti lebih
waspada dengan godaan uang. Kekuatannya bisa mendorong kita menjadi
orang yang rakus dan bahkan tega terhadap sesama. Yudas karena uang tega
menjual Gurunya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Bayangkan godaan uang bagimu. Usahakan engkau menjaga diri agar tidak jatuh dalam godaan itu.
Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan kala menghadapi godaan uang?
Doa:
Tuhan,
semoga aku mempunyai ketahanan terhadap godaan uang dan tidak jatuh
seperti Yudas Iskariot. Semoga aku pun tidak menjual Engkau demi
kepentinganku sendiri. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga diri dari kemungkinan "menjual" Yesus. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment