diambil dari http://ardra.biz/kesehatan
Di Indonesia, sirsak
merupakan tanaman yang sudah dikenal oleh masyarakat sejak lama.
Masyarakat mengenal sirsak sebagai tanaman buah yang dimanfaatkan
buahnya untuk konsumsi karena rasanya. Secara komersial sirsak diolah
menjadi panganan seperti jus, sari buah, sirup, selai, dan dodol. Buah
sirsak mudah dijumpai, baik di pasar tradisional maupun di pasar
swalayan modern. Namun sirsak lebih dikenal oleh kalangan masyarakat
golongan ekonomi kelas rendah. Nasibnyapun tidak sebaik buah durian atau
buah lain yang dihargai relatif mahal untuk satu kilogramnya. Walaupun
demikian, buah sirsak memgadung zat -zat atau senyawa yang dapat
memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh manusia.
Sirsak bukan tumbuhan asli Indonesia, namun
iklim tropis yang dimiliki Indonesia menjadikan sirsak dapat tumbuh dan
berkembang di berbagai provinsi di Indonesia. Tanaman sirsak berasal
dari daerah tropis di Benua Amerika yaitu hutan Amazon di Amerikan
Selatan, negara Amerika Tengah, dan Karibia. Kata “Sirsak” bersal dari
kata “Zuurzak” yang artinya “kantong asam” merupakan kata dari bahasa
Belanda. Pada abad ke 19, saat penjajahan, sirsak pertama kali dibawa ke
Indonesia oleh permerintah kolonial Hindia-Belanda. Pada sistematika
tumbuhan, sirsak memiliki nama spesies Annona muricata Linn dari famili Annonaceae.
Pada dasarnya sirsak merupakan tanaman
tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun pada kondisi tanah
dengan kandungan air yang cukup. Berbuah sepanjang bulan Maret sampai
Desember tiap tahunya. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian antara
500 sampai 1200 meter di atas permukaan laut. Pohon sirsak tumbuh dan
berkembang pada iklim bertemperatur antara 22 – 28 celcius, kelembaban
sekitar 60-80%, dengan curah hujan antara 1500-2500 mm per tahun. Pohon
ini dapat beradaptasi di daerah beriklim tropis. Jika tanah kekurangan
air, seperti pada musim kemarau, tanaman sirsak mampu beradaptasi untuk
mempertahankan pertumbuhannya dengan merontokkan sebagian daun-daunnya.
Tinggi pohon bisa mencapai antara 3-8
meter. Pada pohon yang subur dapat diperoleh 20 – 50 buah sirsak untuk
satu pohonnya. Buah sirsak yang tua memiliki berat antara 500 – 2500
gram, berdiameter sekitar 7 – 15 cm dan panjang antara 17 – 30 cm. Masa
produktifnya sebelum usia pohon mencapai delapan tahun. Setalah berusia
antara 8 – 10 tahun, produksi buahnya berkurang.
Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan
sirsak adalah tanah yang memiliki keasaman antara pH 5,5-7,4 . Tanah
yang digunakan harus memiliki drainase yang baik. Tidak ada genangan air
di sekitar pohon. Sirsak tidak dapat tumbuh baik pada lahan dengan
genangan air. Tanah berpasir dengan kandungan bahan organik tinggi dan
kandungan kapur cukup dapat mendukung pertumbuhan yang lebih baik.
Sudah sejak lama sirsak dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat
baik di Indonesia maupun di berbagai negara. Tumbuhan ini dapat
digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari
penyakit yang ringan seperti gatal-gatal pada kulit sampai penyakit
berat seperti tumor dan kanker. Sebagai obat yang terbuat dari bahan
tumbuhan, tentunya akan lebih aman jika dikonsumsi. Bagian tumbuhan
sirsak yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah: buah, daun, akar,
biji, bunga, dan kulit batang. Hampir semua bagian dari tumbuhan sirsak
dapat digunakan sebagai bahan obat. Setiap bagian pohon memiliki
khasiat yang berbeda, tergantung senyawa yang dimilikinya. Pemilihan
bagian yang mana dari tanaman sirsak yang akan digunakan, tentunya
disesuaikan dengan jenis penyakit yang diderita.
Khasiat Buah Sirsak
Buah sirsak terdiri ari 67% daging buah.
Daging buah merupakan bagiam buah yang dapat dimakan. Dua puluh persen
dari total berat buah adalah bagian kulit, 8,5% biji dan 4,5% bagian
tengah buah. Bagian terbesar dari buah adalah kandungan air yang
mencapai 82% dari seluruh bagian daging buah. Kandungan Karbohidrat
sekitar 16% yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Buah sirsak juga
mengandung zat besi, fosfor, dan kalsium. Sedangkan vitamin yang
terkandung adalah vitamin A, B1, B2 dan C. Vitamin paling dominan adalah
vitamin C. Vitamin C dalam sirsak berperan sebagai antioksidan yang
berfungsi untuk peningkat daya tahan tubuh. Sudah diketahui bahwa
vitamin C mampu memperlambat proses penuaan, menjadi awet muda.
Senyawa-senyawa fitokimia yang terkandung dalam buah sirsak diantaranya,
annonain, acetaldehyde, muricine, muricinine, tannin, ananol, anomurine.
Buah sirsak mengadung serat yang tinggi.
Serat sangat baik untuk membantu psoses pencernaan. Serat ini mampu
menghambat timbulnya penyakit-penyakit dalam usus atau saluran
pencernaan. Dengan berbagai kandungan yang dimilikinya buah sirsak
dinyakini dapat mengobati penyakit, disentri, osteoporosis, asam urat,
demam, diabetes dan batu empedu.
Khasiat Daun Sirsak
Daun sirsak memilki lebar 3 -7 cm dan
panjang antara 6 – 18 cm. Daun yang tua berwana hijau tua dan yang muda
berwarna hijau kekuningan. Seperti juga buahnya, daun sirsak mengandung
berbagai zat aktif yang berkhasiat untuk pengobatan atau penyembuhan
beragam penyakit. Senyawa yang dimilikinya adalah annocatilin, annohexocin, annonacin, annomiricin.
Sudah sejak lama suku asli hutan Amazon,
Amerika memanfaatkan daun sirsak sebagai obat untuk menyembuhkan
berbagai penyakit. Penyakit yang dapat disembuhkan antara lain: lever
(penyakit hati), kejang, batuk, rematik, radang sendi dan rasa nyeri
pada sel saraf (neuralgia). Karenanya mereka senyebut pohon
sirsak sebagai “pohon ajaib”. Secara tradisional daun sirsak digunakan
di berbagai negara untuk pengobatan penyakit yang berbeda.
Khasiat Bijih Sirsak
Biji sirsak berbentuk bulat memanjang
sedikit pipih berukuran rata-rata 2 x 1 cm dengan warna coklat kehitaman
dan berkilap. Satu buah sirsak mengadung antara 20 – 200 biji yang
saling berdekatan. Senyawa bioaktif yang terdapat pada biji sirsak
adalah senyawa alkaloid yang terdiri dari annonaine dan acetogenins. Di Indonesia senyawa bioaktif ini biasa digunakan sebagai pestisida nabati.
Biji buah sirsak oleh sebagian masyarakat awam dimanfaatkan sebagai anticacing (vermifuges) dan untuk membunuh kecoa. Bangsa Brazil menggunakan minyak biji sirsak untuk keperluan kosmetika. Minyak berfungsi sebagai astrigent atau toner pembersih permukaan kulit yang kotor. Suku Amazon menggunakan minyak biji sirsak sebagai obat masuk angin.
Khasiat Akar Sirsak
Akar pohon sirsak mengandung senyawa aktif annonain, tanin dan alkaloid.
Sebagai bahan yang digunakan untuk obat akar pohon sirsak biasanya
dikonsumsi dalam bentuk teh. Akar ini digunakan sebagai obat penenang,
antikejang, antidiabetes, dan menurunkan tekanan darah. Masyarakat
Amazon memanfaatkan akar pohon sirsak sebagai panangkal racun, pembasmi
kutu, dan antidiabetes. Penggunaan lain dari akar sirsak adalah sebagai
racun pada aktivitas penangkapan ikan, atau sebagai racun yang dapat
membunuh larva nyamuk dan nyamuk vektor malaria.
Khasiat Kulit Batang Pohon Sirsak
Kulit batang pohon sirsak mengandung senyawa tanin, fitosterol, caoksalat, murisine, dan alkaloid.
Kulit batang biasa dikonsumsi setelah direbus dengan air. Air
rebusannya digunakan untuk pengobatan penyakit asma, batuk, penenang
dan hipertensi. Bangsa Haiti menyakini air rebusan kulit batang pohon
sirsak dapat memperbaiki sistem kerja jantung. Massyarakat Peru biasa
menggunakannya sebagai obat penyakit kencing manis. Suku Amazon
menggunakan kulit batang sirsak sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit
diabetes dan sebagai obat antikejang. Masyarakat dari beberapa negara
menggunakannya untuk menghangatkan tubuh, mengobati flu, dan sebagai
antiparasit.
Khasiat Bunga Sirsak
Bunga sirsak mempunyai tiga daun kelopak
berwarna kuning kehijauan yang membentuk segi tiga dengan panjang antara
2 – 4 cm. Panjang tangkai bunga sekitar 2,5 cm. Bunga sirsak muncul di
sekitar bawah pangkal daun, ranting dan ujung cabang. Tanaman sirsak
termasuk tanaman tunggal atau berrumah satu. Tanaman yang memiliki bunga
jantan dan betina. Bunga sirsak biasa digunakan oleh sebagiam
masyarakat Brazil untuk pengobatan penyakit saluran pernapasan (bronkhitis) dan batuk.
0 comments:
Post a Comment