Jumat, 20 Maret 2015
Hari biasa Pekan IV Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30. BcO Ibr. 10:1-10
Yohanes 7:1-2,10,25-30:
1
Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap
tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk
membunuh-Nya. 2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu
hari raya Pondok Daun. 10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat
ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi
diam-diam. 25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang
mereka mau bunuh? 26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan
mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita
benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 27 Tetapi tentang orang
ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak
ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." 28 Waktu Yesus mengajar
di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari
mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi
Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. 29 Aku kenal Dia,
sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." 30 Mereka
berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia,
sebab saat-Nya belum tiba.
Renungan:
Waktu menjadi salah satu
pertimbangan bagi orang-orang kala akan melakukan sesuatu. Ketika akan
menikah mereka menghitung mana waktu yang pas. Kapan waktu yang tepat
untuk memulai buka usaha. Waktu penguburan pun dipilih oleh masyarakat
tertentu. Ketika waktunya telah pas mereka akan melakukan tindakan.
Yesus
menghindar dari orang-orang yang hendak membunuhnya. Ia pun bisa lepas
dari kepungan mereka, karena "saat-Nya belum tiba" (Yoh 7:30). Yesus
tahu waktunya kapan akan mengalami kesengsaraan. Maka kala waktunya
belum tiba mereka pun tidak bisa menangkapNya.
Kita semua mempunyai
waktu. Kita pun mengelola waktu kita masing-masing. Dari sana kita pun
tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu. Marilah kita
sediakan juga waktu istimewa bersama Tuhan.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Ingatlah kegiatan harianmu. Pilihlah waktu yang tepat untuk Tuhan.
Refleksi:
Bagaimana anda mengatur waktu harianmu?
Doa:
Bapa
terima kasih atas waktu yang Kauanugerahkan padaku. Semoga aku mampu
menggunakannya dengan baik sekaligus mampu membaca waktuku. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengenali dan mengelola waktuku. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment