Hari Minggu Biasa XXXI
warna liturgi Hijau
Bacaan-bacaan:
Ul. 6:2-6; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab; Ibr. 7:23-28; Mrk. 12:28b-34. BcO Keb. 8:1-21.
Nas Injil:
28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. 33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." 34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Percikan Nas:
Seorang petani di tengah terik matahari berada di sawahnya. Seorang pengaspal jalan terus bekerja di antara panas aspal dan matahari. Seorang kuli panggul menggendong belanjaan orang ke tempat tujuan. Seorang pegawai lembur mengerjakan tugasnya. Semua kalau ditanya umumnya akan menjawab demi nyalanya dapur keluarga.
Tuhan memberikan dua hukum utama dalam hidup ini. Kedua hukum itu adalah mencintai Allah dan mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri. Cinta pada Allah dan sesama seperti mencintai diri sendiri merupakan kunci hidup manusia.
Cinta akan menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu. Mereka yang mempunyai cinta tidak akan menyerah dengan segala tantangan dan kesulitan. Cinta pada keluarga menggerakkan orang-orang serius bekerja untuk mereka. Maka mari hidupkan cinta kita.
Doa:
Karena cinta-Mu Engkau rela memberikan Putera-Mu kepada kami. Tumbuhkanlah cinta itu dalam diri kami ya Tuhan. Amin.
Cinta
November bulan untuk mendoakan mereka yang telah meninggal.
(goeng).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment