Wednesday, August 20, 2014
11 IMAM MIMPIN MISA
Tampaknya banyak umat yang hadir di Domus Pacis Selasa 19 Agustus 2014 amat gembira ikut misa dengan banyak rama. Umat yang ikut misa adalah warga Lingkungan Santo Fransiskus Asisi Puren, relawati-relawan masak Domus Pacis, keluarga dan kenalan Rama Jaka dan Rama Tri, kelompok yang diajak oleh Rama Darmadi dan Rama Willem. Ini adalah acara misa ulang tahun tahbisan imamat ke 27 dari Rama Jaka dan Rama Tri Wahyono yang diselenggarakan oleh Komunitas Rama Domus Pacis. Tetapi acara ulang tahun imamat ini juga untuk menyambut 4 orang imam projo Keuskupan Semarang yang baru 4 hari ditahbiskan. Maka mayoritas yang berada di altar adalah bukan rama Domus Pacis. Yang dari Domus Pacis hanya Rama Jaka dan Rama Tri Wahyono. Sedang imam lainnya adalah: Rama Darmadi, Rama Martoyoto, dan Rama Willem (3 orang imam angkatan Rama Jaka dan Rama Tri); Rama Widiantardi (imam praja Keuskupan Purwokerto teman sekelas Rama Jaka dan Rama Tri); Rama Bayu, Rama Fajar, Rama Wegig, Rama Yuyun (4 orang imam baru); dan Rama Purwatmo (Rektor Domus Pacis). Sementara itu Rama Agoeng, Rama Yadi, Rama Harto, Rama Sugiyono, Rama Bambang, Rama Gito (dari Paroki Bintaran), dan Rama Boni (dari Paroki Pringwulung) berbaur dengan umat peserta misa. Dari 11 orang imam di altar yang menjadi selebran utama adalah Rama Bayu, salah satu tahbisan baru dan putra dari adik Rama Tri Wahyono.
Acara ulang tahun imamat itu sebenarnya sederhana dan sudah rutin untuk 4 kali dalam setahun. Golongan peserta selalu tetap. Yang berubah hanyalah tamu keluarga dan kenalan serta kor. Pada malam itu kor yang mengiringi misa adalah kelompok khusus yang dikoordinasi dan dipimpin oleh Bapak Loly dari Nologaten. Yang tampil menjadi pengacara adalah Rama Agoeng, tetapi beliau menunjuk Rama Bambang untuk mengantar gelar tari sumbangan dari keluarga Ibu Donoroto salah satu relawati masak. Ada 2 macam tarian dari anak kecil yang ditampilkan sebelum berkat penutup: tari "Jejer Banyuwangi" oleh adik Adel dan adik Lusi, dan tari "Lucitanaya" oleh adik Tasya. Sesudah misa ada makan bersama. Ibu Mini dari Plered menyumbang dos isi snak yang dibagikan untuk semua. Namun demikian, justru kesederhanaan itu membuat suasana enak jumpa satu sama lain sehingga peristiwa Domus menjadi semacam silaturahmi dari yang datang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment