dari majrcoal.webs.com 20 Juli 2010 jam 04.07
ilustrassi dari koleksi Domus Pacis
Bukan hal
yang aneh, kalau orang berumur atau lanjut usia (lansia) biasanya
menyimpan penyakit keras. Soalnya, seiring bertambahnya usia, daya tahan
tubuh mereka semakin melemah.Menurut Djoko Maryono, Dokter Spesialis
Internis dan Kardiologis Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta,
penyakit-penyakit yang biasanya menghinggapi lansia adalah diabetes,
stroke, dan gangguan jantung koroner.
Penyakit
diabetes melitus atau kencing manis menjadi salah satu penyakit yang
sering merongrong. Ada empat tipe penyakit kencing manis ini. Diabetes
tipe 1 yang terjadi karena masalah genetik. Tipe 2 karena pola hidup
yang tidak sehat. Ketiga, tipe DM Gestasional yang terdapat pada ibu
hamil. Terakhir, tipe diabetes yang tidak diketahui penyebabnya. Jika
dibiarkan, penyakit diabetes akan melebar ke penyakit lain. Contohnya,
gangguan di daerah mata yang bisa mengakibatkan kebutaan atau gangguan
di saraf yang bisa mengakibatkan stroke.
Djoko
menganjurkan penderita diabetes mengonsumsi vitamin C. "Konsumsi 500
miligram (mg) sampai 1.000 mg per hari," katanya. Vitamin C ini bisa
mengikat vitamin dan mineral yang masuk ke dalam tubuh sehingga bisa
diserap lebih baik oleh tubuh. Jika
seseorang menderita diabetes, banyak vitamin seperti B12, magnesium,
dan zinc yang tidak diserap secara sempurna oleh tubuh. Padahal, vitamin
ini mendukung daya tahan tubuh. "Itu sebabnya penderita diabetes mudah
terkena infeksi," kata Djoko.
Pakar
Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Sri Murni
menyarankan penderita diabetes mengonsumsi makanan dengan kadar gula
rendah. Sebaiknya pula, para lansia makan besar tiga kali sehari, dan
mengemil sehat di antara jam-jam makan.
Selain
diabetes, gangguan pembuluh darah atau kardiovaskular juga menjadi
langganan para lansia. Contoh penyakit kardiovaskular ini adalah stroke
dan gangguan jantung koroner. Gangguan pada pembuluh darah ini tidak
terjadi serta merta. Biasanya, si penderita memiliki pola hidup yang
tidak sehat. Peminum alkohol, pemilik kadar kolesterol tinggi dan
kelebihan berat badan atau obesitas rentan terhadap serangan ini. Stroke
terjadi karena penyempitan pembuluh darah otak sehingga mengganggu
syaraf penderitanya.
Djoko
menyarankan para penderita stroke mengonsumsi vitamin B yang berfungsi
untuk menjaga pembuluh darah agar tetap lentur dan tidak menyempit.
Vitamin B yang banyak mengandung folat bisa didapatkan pada kacang
hijau, nasi merah, dan ketan hitam.
Begitu
pula dengan penderita jantung koroner. Penderita jantung koroner yang
sudah dipasang ring untuk mempertahankan pembuluh darah tetap terbuka
pun ada kemungkinan pembuluh darahnya bisa menyempit lagi.
Dari
hasil penelitian, jika lansia rutin mengonsumsi vitamin B, maka
kemungkinan terjadi penyempitan pembuluh darah kembali lebih kecil jika
dibandingkan dengan tidak mengonsumsi. "Kalau rutin mengonsumsi daya
tahannya bisa lebih baik," kata Djoko.
0 comments:
Post a Comment