Selasa, 12
Agustus 2014
Matius 18:1-5.10.12-14
18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada
Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya
di tengah-tengah mereka
18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu
tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi
seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti
ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari
anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga
yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang
mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan
meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari
yang sesat itu?
18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia
berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari
pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak
menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, untuk membuat langkah-langkah hidup yang baik orang tidak hanya memakai pikirannya sendiri tetapi juga merujuk ke orang-orang besar baik secara intelektual atau status sosialnya. Pendapat dan pola hidup orang besar dan atau terkenal biasa menjadi landasan hidup baik perorangan maupun bersama.
- Tampaknya, yang kecil atau sedikit kecuali yang berasal dari orang besar dan atau populer tidak akan menjadi pegangan. Kelompok minoritas dan jumlah suara kecil pada umumnya tidak akan memegang peranan besar dalam masyarakat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa orang atau hal kecil dan sedikit apapun, kalau mampu membuat orang terbuka pada dan bertindak untuk kebaikan umum, akan memiliki daya hidup yang amat dahsyat. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mudah menerima kebaikan dari manapun asalnya dan mudah mengubah diri bila keliru arah hidupnya.
Ah, yang pokok harus cari status yang sebesar dan
setinggi mungkin.
0 comments:
Post a Comment