DOOR PRIZE

"Njing malem Minggu purun tumut, mas?" (Besok malam Minggu mau ikut, mas?) tanya Rama Bambang kepada Mas Heru yang sedang menyuapi Rama Tri Wahyono ketika makan pagi Selasa 12 Agustus 2014. "Teng pundi, rama?" (Kemana, rama?) Mas Heru ganti bertanya yang langsung disambung oleh Rama Bambang "Lebaran RW teng SD Negri lor slokan" (Perayaan Indul Fitri di Sekolah Dasar Negri sebelah utara selokan). Mas Heru bertanya lagi "Ndhang ndhutan, nggih?" (Ada musik dhang dhut, ya?). "Mboten. Biasane pengajian kalih hiburan sekedar" (Tidak ada. Biasanya pengajian dan ada sekedar hiburan). "Berase niku estu ngge door prize?" (Beras di situ jadi untuk sumbangan door prize?) tanya Rama Agoeeng sambil menunjuk beras 2 karung yang berada di ruang makan.

Pertanyaan Rama Agoeng membuat Rama Bambang terbayang Pak Kus, Ketua RT Puren, dan 2 orang muda dari RT Puren yang berada di kamarnya 11 Agustus 2014, malam sebelumnya. Mereka datang untuk mengambil yang dijanjikan oleh Rama Bambang. "Kula nyuwun tulung ditukokke lan dibungkuske sisan nggih?" (Saya minta tolong untuk dibelikan sekaligus dibungkuskan) kata Rama Bambang yang disahut oleh Pak Kus "Napa, rama?" (Apa, rama?). Rama Bambang minta dibelikan beras dan dikemas 5 kg per bungkus. Dari pembicaraan itu Rama Bambang menyerahkan uang dan mereka sanggup membelikan dan mengemas menjadi 10 bungkus. Dengan ingatan ini Rama Bambang berkata kepada Rama Agoeng "Pun kula aturi arta lan ajeng diwujudke beras 10 bungkus ngge door prize" (Sudah saya kasih beras dan akan diwujudkan beras 10 bungkus untuk dorr prize).