Yohanes Eudes, Ezekhiel Moreno Guerikus
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Yeh. 28:1-10; MT Ul. 32:26-27ab,27cd-28,30,35cd-36ab; Mat. 19:23-30. BcO Pkh. 3:1-22
Matius 19:23-30:

Renungan:
Bulan Juli yang lalu, ketika hari olah raga Unio KAS, aku diinapkan di salah satu keluarga. Keluarga itu mempunyai satu orang anak laki-laki. Kebetulan anak satu-satunya itu masuk Seminari dan sekarang ini menjadi Frater.
Malam itu saya bertanya, "Mengapa bapak-ibu mengijinkan dia masuk Seminari?" Kata mereka, "Sudah menjadi keinginannya dan persembahan kami." Tanyaku, "Tidak merasa kehilangan?" Jawab ibunya, "Rama, anak satu atau 7, toh pada saatnya kami juga akan berdua dan bahkan sendiri. Jadi biarlah dia dengan pilihannya." Kerelaannya luar biasa. Benar juga katanya, bapak-ibuku yang anaknya 6 pun sekarang tinggal berdua.
Kerelaan melepaskan miliknya satu-satunya untuk Tuhan tidak membuat keluarga itu merasa kehilangan. Ia merasa itulah jalan kehidupan. Dan dari kesaksiannya keluarga itu pun menemukan suatu persaudaraan baru yang lebih luas dari sebelumnya. "Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, .... akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal" (Mat 19:29).
Kontemplasi:
Ambillah posisi berdoa dan mata terpejam. Ingatlah pada tahun-tahun awal satu dua saudaramu yang kaulepas merantau atau menjadi imam. Dan lihatlah kenyataan sekarang ini setelah bertahun-tahun mereka meninggalkanmu. Apakah anda kehilangan?
Refleksi:
Tulislah pengalaman keiklasan yang berbuah melebihi kerelaanmu.
Doa:
Tuhan, semoga kami pun mempunyai keiklasan melepaskan milikku untukMu. Kami percaya Engkau akan menjaminku. Amin.
Perutusan:
Aku akan menguatkan kerelaan-kerelaanku.
0 comments:
Post a Comment