Pada hari Minggu 24 Agustus 2014 para Rama Domus Pacis menerima tamu kelompok ibu-ibu dari Paroki Mater Dei Lampersari, Semarang. "Wingi sing rawuh pinten, rama?" (Kemarin berapa jumlah tamu yang datang, rama?) tanya Rama Bambang yang tidak dapat ikut menyambut karena pada waktu itu ke Paroki Gondang memimpin pernikahan salah satu tim gerakan misioner Keuskupan Agung Semarang. Marta, penganten putri, ikut tim Museum Misi Muntilan sejak masih remaja pada zaman Rama Bambang masih memimpin. Terhadap pertanyaan Rama Bambang itu Rama Yadi menjawab "Onten seket ibu-ibu?" (Ada 50 orang ibu-ibu) yang langsung disambung pertanyaan lagi oleh Rama Bambang "Napa ngangge bis gedhe?" (Apa dengan bus besar?). Rama Yadi pun menjawab "Mboten ngertos, nggih. Jare le parkir teng tempat parkir paroki" (Saya tidak tahu. Katanya parkirnya di tempat parkir milik paroki). Pertanyaan itu muncul karena kebetulan ketika pulang hampir masuk kampung Pringwulung Rama Bambang berpapasan dengan bus besar pariwisata berwarna merah.
"Rama Harto kathah sing nyuwun doa?" (Apakah banyak yang meminta doa ke Rama Harto?). Pertanyaan ini mendapat tanggapan dari Rama Sugiyono, yang sementara tinggal di Domus Pacis untuk pemulihan kesehatan, "Wah, ya akeh sing ngrubung" (Wah banyak yang merubung). Rama Harto sendiri dengan suara lembutnya berkata "Mung dha nyalami, kok" (Mereka hanya menyalami saya, kok). Yang jelas ditemukan oleh Rama Bambang adalah beberapa bingkisan, seperti buah-buahan, telor asin, makanan kecil dan handuk-handuk yang dikemas dalam parcel. Telur asin ada banyak sekali sehingga Rama Bambang meminta untuk membagikan ke karyawan juga. Meskipun demikian meja makan dan kulkas Domus juga masih ada banyak tersaji telur asin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment